Satelit9.info Magelang-Menyongsong kehadiran Presiden RI Joko Widodo pada detik-detik Waisak 2559 BE/2015, Selasa esok(2/6/2015) akan tepat dilakukan pada pukul 23.18.48 di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Kolonel Inf Stephanus Tri Mulyono menjelaskan untuk keamanan Presiden, akan diterjunkan 3.000 personel gabungan, TNI-Polri. “Sekitar 3.000 personel gabungan kami terjunkan sejak Minggu (31/5),” ucap Kolonel Inf Stephanus Tri Mulyono. Selain dari satuan TNI dan Polri, personel gabungan tersebut, juga melibatkan Pemda Jateng, dan beberapa instansi lain sesuai ketentuan. “Tetapi tidak melibatkan pasukan khusus, hanya intern Kodam wilayah Jawa Tengah saja,” katanya. Pengamanan akan difokuskan di sepanjang jalan dan rute yang akan digunakan selama prosesi Waisak, serta kawasan sekitar Candi Mendut dan Borobudur. Sementara itu, untuk menghindari kemacetan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, arus lalu lintas akan dialihkan. Khususnya jalur menuju lokasi upacara di Candi Mendut dan Candi Borobudur. “Penembak jitu juga akan disiapkan, sesuai prosedur dan ketetapan setiap ada kunjungan presiden,” katanya. Sementara dari Kepolisian setempat, Polres Magelang akan menempatkan 1.580 anggota. Jumlah tersebut berasal dari gabungan Polda Jawa Tengah, Polres Magelang Kabupaten dan Kota, Polres Salatiga, Kebumen, Purworejo, Temanggung, dan Wonosobo, termasuk satuan khusus penembak jitu sebanyak 1 pleton, quick respon aggregation (QRT) 1 pleton, Brimob, dan Dalmas. Sedang panitia peringatan hari raya Waisak 2015 Bhiksuni Virya Guna Mahasthavira menyatakan, seremoni yang akan digelar Selasa (2/6) malam, Presiden Jokowi akan datang dan berbaur dengan umat Buddha. “Nanti ada seremonial bersama Presiden Jokowi. Sedang acara inti yakni detik-detik Waisak akan tepat dilakukan pada pukul 23.18.48, dilanjutkan pemberkatan dengan air suci dan pradaksina tiga kali mengelilingi Candi Borobudur,” jelasnya. Dikatakan, tema perayaan Waisak pada tahun ini adalah 'Kembangkan Benih Kebuddhaan Dalam Diri Masing-Masing'. Tema tersebut diangkat berdasar ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam, termasuk sikap manusia sudah mulai merosot.