Satelit9.net Damaskus - Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merilis video baru yang isinya menyerukan serangan terhadap Prancis.
Seruan ini diungkapkan selang sebulan setelah serangan teror di Paris, Prancis yang mengejutkan dunia.
Dalam videonya, seperti dilansir AFP, Rabu (4/2/2015), seorang militan berpenutup wajah yang dikelilingi militan lainnya, menyerukan kepada warga muslim di Prancis untuk meninggalkan negaranya dan pergi ke wilayah kekhalifahan ISIS.
Militan dalam video tersebut menyerukan agar ada lebih banyak serangan dan pembunuhan di Prancis. Video tersebut disebarkan via jejaring sosial dan appointment jihadis oleh para pendukung ISIS.
Militan tersebut juga meminta para pendukung ISIS untuk menyerang ambition polisi dan militer, juga orang-orang yang ikut serta dalam aksi protes massal, bulan lalu, yang memprotes serangan barbarous di kantor majalah Charlie Hebdo.
Serangan yang terjadi pada 7 Januari lalu tersebut diklaim oleh militan Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang bermarkas di Yaman. Banyak kelompok militan lainnya yang memuji dan mendukung serangan tersebut.
Militan ISIS dalam video tersebut juga mendesak otoritas Prancis untuk melepaskan para militan, yang ditahan dan mengizinkan mereka untuk meninggalkan Prancis.
Video ISIS ini muncul pada hari yang sama dengan terjadinya serangan terhadap tiga tentara Prancis di kota Nice, pada Selasa (3/2). Pelaku menyerang tentara-tentara tersebut dengan pisau.
Seruan ini diungkapkan selang sebulan setelah serangan teror di Paris, Prancis yang mengejutkan dunia.
Dalam videonya, seperti dilansir AFP, Rabu (4/2/2015), seorang militan berpenutup wajah yang dikelilingi militan lainnya, menyerukan kepada warga muslim di Prancis untuk meninggalkan negaranya dan pergi ke wilayah kekhalifahan ISIS.
Militan dalam video tersebut menyerukan agar ada lebih banyak serangan dan pembunuhan di Prancis. Video tersebut disebarkan via jejaring sosial dan appointment jihadis oleh para pendukung ISIS.
Militan tersebut juga meminta para pendukung ISIS untuk menyerang ambition polisi dan militer, juga orang-orang yang ikut serta dalam aksi protes massal, bulan lalu, yang memprotes serangan barbarous di kantor majalah Charlie Hebdo.
Serangan yang terjadi pada 7 Januari lalu tersebut diklaim oleh militan Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang bermarkas di Yaman. Banyak kelompok militan lainnya yang memuji dan mendukung serangan tersebut.
Militan ISIS dalam video tersebut juga mendesak otoritas Prancis untuk melepaskan para militan, yang ditahan dan mengizinkan mereka untuk meninggalkan Prancis.
Video ISIS ini muncul pada hari yang sama dengan terjadinya serangan terhadap tiga tentara Prancis di kota Nice, pada Selasa (3/2). Pelaku menyerang tentara-tentara tersebut dengan pisau.