Satelit9.info Bandung- Walaupun tak dihadiri Presiden -Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), peringatan Hari Antikorupsi Internasional di Kota Bandung, Jawa Barat, tetap berlangsung meriah. Substansi dari acara itu juga tetap bergema.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrahchman Ruki mengimbau kepada pemerintah dan dewan perwakilan rakyat serta siapa pun yang masih berpikir untuk bisa memberantas korupsi tanpa KPK atau dengan KPK yang lemah, sama saja dengan menggantang (menakar) asap.
"Daripada kita habiskan waktu dan energi kita untuk berdebat tentang amandemen UU KPK dengan tujuan untuk melemahkannya, mengapa tidak kita gunakan saja energi itu untuk melakukan analysis atas sistem di sekeliling kita, serta melakukan introspeksi atas perilaku kita yang selama ini masih koruptif," kata Ruki saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Festival Antikorupsi, seperti dilansir Antara, di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (10/12/2015).
Ia berharap peringatan hari antikorupsi sedunia yang diperingati melalui Festival Antikorupsi 2015 ini tidak hanya sekedar seremonial belaka, melainkan dapat menjadi drive bersama sebagai anak bangsa untuk bergandengan tangan dan bersatu padu memberantas korupsi seperti halnya bangsa-bangsa lain yang saat ini juga sedang merayakan hari antikorupsi. "Bangun negeri tanpa korupsi dan berantas korupsi mulai dari diri sendiri," ujar dia.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak mempersoalkan ketidakhadiran Jokowi dan Ahok. Dia justru bangga KPK memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan hari antikorupsi tahun ini. "Kami berkomitmen karena salah satu alasan KPK memilih Kota Bandung karena partisipasi warganya yang luar biasa. Contoh di kelurahan ada 38 acara dari komunitas," ujar dia.
Presiden Jokowi batal berpidato di Hari Antikorupsi Internasional karena sakit. Presiden digantikan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. "Sampai endure minutes, Beliau mencoba untuk hadir, tapi kesehatan Presiden tak baik. Beliau minta maaf," ujar Luhut di Festival Antikorupsi, di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.
Sementara itu, Ahok yang juga akan hadir sebagai pembicara dan menerima penghargaan, mendadak batal karena ada surat dari KPK beberapa hari sebelum acara. Ahok menduga pembatalan undangan itu terkait kasus RS Sumber Waras. "Mungkin ada oknum-oknum di KPK yang ingin mengkriminalkan saya soal Sumber Waras," kata Ahok.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrahchman Ruki mengimbau kepada pemerintah dan dewan perwakilan rakyat serta siapa pun yang masih berpikir untuk bisa memberantas korupsi tanpa KPK atau dengan KPK yang lemah, sama saja dengan menggantang (menakar) asap.
"Daripada kita habiskan waktu dan energi kita untuk berdebat tentang amandemen UU KPK dengan tujuan untuk melemahkannya, mengapa tidak kita gunakan saja energi itu untuk melakukan analysis atas sistem di sekeliling kita, serta melakukan introspeksi atas perilaku kita yang selama ini masih koruptif," kata Ruki saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan Festival Antikorupsi, seperti dilansir Antara, di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung, Kamis (10/12/2015).
Ia berharap peringatan hari antikorupsi sedunia yang diperingati melalui Festival Antikorupsi 2015 ini tidak hanya sekedar seremonial belaka, melainkan dapat menjadi drive bersama sebagai anak bangsa untuk bergandengan tangan dan bersatu padu memberantas korupsi seperti halnya bangsa-bangsa lain yang saat ini juga sedang merayakan hari antikorupsi. "Bangun negeri tanpa korupsi dan berantas korupsi mulai dari diri sendiri," ujar dia.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak mempersoalkan ketidakhadiran Jokowi dan Ahok. Dia justru bangga KPK memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan hari antikorupsi tahun ini. "Kami berkomitmen karena salah satu alasan KPK memilih Kota Bandung karena partisipasi warganya yang luar biasa. Contoh di kelurahan ada 38 acara dari komunitas," ujar dia.
Presiden Jokowi batal berpidato di Hari Antikorupsi Internasional karena sakit. Presiden digantikan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. "Sampai endure minutes, Beliau mencoba untuk hadir, tapi kesehatan Presiden tak baik. Beliau minta maaf," ujar Luhut di Festival Antikorupsi, di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.
Sementara itu, Ahok yang juga akan hadir sebagai pembicara dan menerima penghargaan, mendadak batal karena ada surat dari KPK beberapa hari sebelum acara. Ahok menduga pembatalan undangan itu terkait kasus RS Sumber Waras. "Mungkin ada oknum-oknum di KPK yang ingin mengkriminalkan saya soal Sumber Waras," kata Ahok.