Satelit9.info Jakarta - Aparat polisi memeriksa mahasiswa HMI yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok usai melaksanakan kongres ke-29 di Pekanbaru, Riau. Hasilnya, satu kilogram ganja tak bertuan hingga sejumlah senjata tajam ditemukan dari rombongan. "Upaya penggeledahan ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya barang-barang berbahaya yang dibawa para mahasiswa dan ternyata memang kami temukan sejumlah barang berbahaya seperti senjata tajam hingga ganja," jelas Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Hengki Haryadi, Senin malam (7/12/2015). 540 Mahasiswa HMI asal Sulawesi Selatan tiba di Dermaga Terminal Penumpang Nusantarapura 2 Pelabuhan Tanjung Priok abscessed tadi. Mereka diangkut 13 bus dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Makassar, Sulsel dengan menggunakan kapal KM Ciremai. Setibanya di dermaga, para mahasiswa satu persatu diperiksa badan dan barang bawaannya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya barang terlarang naik ke kapal seperti sajam, senpi, narkoba, miras, bom molotov dan barang-barang ilegal lainnya. "Hasilnya ada 6 mahasiswa yang kedapatan membawa senjata tajam kemudian ada 1 Kg ganja tak bertuan ditinggal pemiliknya," imbuhnya. Dari mahasiswa berinisial SD (19) ditemukan 12 bilah pisau, 1 buah alat pemecah kaca ditemukan dari DF (23), tas berisi sebungkus ganja seberat 1 Kg yang ditinggal pemiliknya, sebuah pisau lipat dari AM (21), sebilah badik dari WAM (23). Polisi juga menemukan senjata tajam berupa bolpoin, samurai dan sebilahpisau lipat dari EW (20), serta sebilah badik dari I (22) dan 6 bilah senjata tajam tak bertuan. "Setelah dilakukan pendataan dan membuat surat pernyataan, keenam mahasiswa tersebut diperbolehkan naik kapal," lanjutnya. Total ada 508 mahasiswa yang naik kapal dan 46 orang naik pesawat kembali ke Bekasi dan Jogja. KM Ciremai yang mengangkut para mahasiswa bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 18.00 WIB