Anies Baswedan :SMA Negeri 2 Tangerang Terbukti Pelonco Siswa Baru

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Anies Baswedan :SMA Negeri 2 Tangerang Terbukti Pelonco Siswa Baru

Rabu, 29 Juli 2015
Satelit9.info Tangerang- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menemukan sejumlah tindakan yang mengarah perpeloncoan pada kegiatan masa orientasi peserta didik baru di SMA 2 Tangerang. Tindakan pelanggaran yang terbukti antara lain siswa baru diharuskan menggunakan name tag besar dengan daftar pelanggaran, membawa sapu lidi dan alat kebersihan lain, mengenakan atribut pita, hingga aturan yang tidak sesuai dengan surat edaran menteri dan permen nomor 55/2014. "Masih terlihat pemakaian atribut yang mencerminkan pembodohan. Seharusnya orientasi itu tujuannya mengenalkan aktifitas di sekolah agar peserta baru lebih siap mengikuti belajar mengajar. Kenyataannya orientasi punya kecenderungan masalah lain, yaitu tindakan semaunya panitia yang memiliki kekuasaan terhadap siswa baru," ujar Anies saat sidak hari ketiga Masa Orientasi Peserta Didik Baru di SMA Negeri 2 Tangerang, Rabu siang(29/7/2015). Beberapa tindakan pada aktifitas masa orientasi yang dirancang panitia rupanya tidak diketahui guru. Hal ini diperparah kepala sekolah SMA 2 Tangerang Tatang Murdio yang tidak hadir saat sidak dilakukan. Kemudian Anies bertanya kepada panitia untuk meminta alasan yang masuk akal atas aturan yang telah mereka terapkan. Menurut Anies tindakan penyalahgunaan kekuasaan ini telah berlangsung bertahun-tahun pada masa orientasi peserta didik baru. "Mendidik macam apa ini? Apa Anda ingin bila punya kesalahan dan aibnya dibuka diketahui banyak orang pada nametag Anda? Name tag tersebut gunanya untuk berkomunikasi," Anies kemudian menyuruh semua peserta didik baru melepaskan atribut pembodohan tersebut. Dia juga mengingatkan panitia dan para authority untuk segera menghentikan segala aktifitas pada masa orientasi yang cenderung mempermalukan dan membodohkan peserta didik.