Satelit9.net Jakarta -Serge Atlaoui tinggal menunggu waktu kapan
dieksekusi. Terpidana mati kasus narkoba berwarganegara Perancis ini secara khusus meminta maaf pada rakyat Indonesia lewat istrinya, Sabine Atlaoui.
“Saya masih punya harapan suami saya tidak dieksekusi , saya ingin keterangan jujur dia dapat didengar dan dipertimbangkan,” ucap dia di Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Kamis (26/2).
Sabine mengaku baru bertemu Serge dua kali sejak WNA Prancis ini ditangkap. Dia mengungkapkan ketidakpercayaanya bahwa Serge terlibat dalam gembong narkoba.
“Suami saya adalah seorang tukang las latar belakang desain mesin dalam pekerjaan sering dipanggil ke luar negeri dan direkrut pergi ke Indonesia,” kisah dia.
“Tapi baru sampai di Indonesia suami menyadari kondisi pekerjaan diberikan tidak sesuai dengan yang dia harapkan,” lanjutnya.
Serge pun menelpon Sabine, dia curhat kepada Sabine dan ingin kembali ke Prancis. Sayang, Serge mengaku tak ada uang untuk membeli tiket.
Sejak saat itu Serge hilang kontak, dan Sabine baru mendapat kabar lagi setelah Serge ditangkap polisi.
“Serge dan saya punya 4 anak kami keluarga biasa saja, saya hanya pembantu dan kondisi perekonomian kami sulit. Situasi ini bisa dialami siapa saja dan sekarang dunia kami hancur berantakan,” ucap Sabine memelas.
Hidupnya makin sulit saat dia dipecat. Jangankan untuk menengok Serge di Nusakambangan, untuk menghidupi empat anaknya pun sulit.
Pemerintah Prancis pun turun tangan di tahun 2007 Sabine dapat kesempatan menengok Serge. Dalam pertemuan itu pula mereka mengikat janji suci sebagai suami istri menurut agama, karena Serge beragama Islam.
“Kami menikah sudah di penjara di Indonesia. Kami menunggu menikah secara islam seusai tradisi. Dia adalah pekerja keras, murah hati, dia selalu pulang untuk keluarga. Kelebihan suami saya itu yang membuat saya jatuh cinta sama dia,” sambung dia.
Di pertemuan Sabine terakhir, Serge meminta maaf kepada dia karena telah mengecewakan Sabine sebagai suami. Dia pun meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
“Dia menyesal menimbulkan masalah bagi keluarga. Dia menyampaikan agar kesungguhannya dapat didengar. Pada kesempatan ini dia ingin menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia,” tutupnya
dieksekusi. Terpidana mati kasus narkoba berwarganegara Perancis ini secara khusus meminta maaf pada rakyat Indonesia lewat istrinya, Sabine Atlaoui.
“Saya masih punya harapan suami saya tidak dieksekusi , saya ingin keterangan jujur dia dapat didengar dan dipertimbangkan,” ucap dia di Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Kamis (26/2).
Sabine mengaku baru bertemu Serge dua kali sejak WNA Prancis ini ditangkap. Dia mengungkapkan ketidakpercayaanya bahwa Serge terlibat dalam gembong narkoba.
“Suami saya adalah seorang tukang las latar belakang desain mesin dalam pekerjaan sering dipanggil ke luar negeri dan direkrut pergi ke Indonesia,” kisah dia.
“Tapi baru sampai di Indonesia suami menyadari kondisi pekerjaan diberikan tidak sesuai dengan yang dia harapkan,” lanjutnya.
Serge pun menelpon Sabine, dia curhat kepada Sabine dan ingin kembali ke Prancis. Sayang, Serge mengaku tak ada uang untuk membeli tiket.
Sejak saat itu Serge hilang kontak, dan Sabine baru mendapat kabar lagi setelah Serge ditangkap polisi.
“Serge dan saya punya 4 anak kami keluarga biasa saja, saya hanya pembantu dan kondisi perekonomian kami sulit. Situasi ini bisa dialami siapa saja dan sekarang dunia kami hancur berantakan,” ucap Sabine memelas.
Hidupnya makin sulit saat dia dipecat. Jangankan untuk menengok Serge di Nusakambangan, untuk menghidupi empat anaknya pun sulit.
Pemerintah Prancis pun turun tangan di tahun 2007 Sabine dapat kesempatan menengok Serge. Dalam pertemuan itu pula mereka mengikat janji suci sebagai suami istri menurut agama, karena Serge beragama Islam.
“Kami menikah sudah di penjara di Indonesia. Kami menunggu menikah secara islam seusai tradisi. Dia adalah pekerja keras, murah hati, dia selalu pulang untuk keluarga. Kelebihan suami saya itu yang membuat saya jatuh cinta sama dia,” sambung dia.
Di pertemuan Sabine terakhir, Serge meminta maaf kepada dia karena telah mengecewakan Sabine sebagai suami. Dia pun meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
“Dia menyesal menimbulkan masalah bagi keluarga. Dia menyampaikan agar kesungguhannya dapat didengar. Pada kesempatan ini dia ingin menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia,” tutupnya