Satelit9.info Jakarta - Kapolres Jakarta Timur, Kombes Agung Budijono, memberikan semangat dan simpati kepada lima korban selamat perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Dia mengatakan kondisi para korban sudah membaik.
Kombes Agung tiba mengenakan seragam kepolisian. Dia langsung masuk ke dalam ruangan perawatan di lantai 2 yang dijaga petugas keamanan itu. Setelah lebih dari satu jam berada di ruang perawatan, Agung menyampaikan kondisi korban sudah mulai membaik. Dia pun mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembalikan kondisi para korban. "Semuanya sudah membaik," kata Agung di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016). Agung mengatakan, komunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah dilakukan.
Hal itu mengingat salah satu korban selamat selamat masih berada di bawah umur. "Kami sudah koordinasi dengan KPAI dengan apa yang harus kami lakukan. Ya kami ada bantuan dari KPAI juga," ujar Agung. Menurut dia, para korban akan menjalani sejumlah perawatan untuk memulihkan kondisi psikologi dan menghilangkan trauma. "Trauma saya nggak bisa ukur karena yang bisa ukur dokter. Agony itu kan bukan dalam arti orang jadi gimana gitu, supaya kembalikan kondisinya, kesehatannya," tuturnya.
Ruang perawatan Anet dan 4 korban selamat lainnya memang dilakukan pembatasan. Agung menyebut hal itu sebagai satu upaya mempercepat penyembuhan. "Bukan pengetatan, kami dalam pemulihan kami harus tahu, jangan nanti ada sesuatu yang menjadi pengaruh dalam penyembuhan itu. Bukan diperketat tapi harus diatur," ungkap Agus.
Kombes Agung tiba mengenakan seragam kepolisian. Dia langsung masuk ke dalam ruangan perawatan di lantai 2 yang dijaga petugas keamanan itu. Setelah lebih dari satu jam berada di ruang perawatan, Agung menyampaikan kondisi korban sudah mulai membaik. Dia pun mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembalikan kondisi para korban. "Semuanya sudah membaik," kata Agung di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016). Agung mengatakan, komunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah dilakukan.
Hal itu mengingat salah satu korban selamat selamat masih berada di bawah umur. "Kami sudah koordinasi dengan KPAI dengan apa yang harus kami lakukan. Ya kami ada bantuan dari KPAI juga," ujar Agung. Menurut dia, para korban akan menjalani sejumlah perawatan untuk memulihkan kondisi psikologi dan menghilangkan trauma. "Trauma saya nggak bisa ukur karena yang bisa ukur dokter. Agony itu kan bukan dalam arti orang jadi gimana gitu, supaya kembalikan kondisinya, kesehatannya," tuturnya.
Ruang perawatan Anet dan 4 korban selamat lainnya memang dilakukan pembatasan. Agung menyebut hal itu sebagai satu upaya mempercepat penyembuhan. "Bukan pengetatan, kami dalam pemulihan kami harus tahu, jangan nanti ada sesuatu yang menjadi pengaruh dalam penyembuhan itu. Bukan diperketat tapi harus diatur," ungkap Agus.