Satelit9.info Madiun- Warga Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur berharap agar pemerintah setempat memberi penjelasan ihwal penyebab gempa yang sudah delapan kali terjadi selama tiga bulan terakhir. Gempa yang terbaru terjadi pada Kamis, 25 Juni 2015 Gempa berkekuatan 4,2 skala richter yang berlokasi di titik 7.73 Lintang Selatan, 111.69 Bujur Timur dengan jarak 12 kilometer sebelah tenggara Kabupaten Madiun dan berkedalaman 10 kilometer itu mengakibatkan bagian tembok dan lantai dari 58 rumah warga retak. Retakan itu terjadi di sejumlah titik dengan panjang antara satu beat hingga tiga meter. Adapun lebarnya berkisar antara dua millimeter hingga lima sentimeter. Akibat lainnya adalah pecahnya genteng di sejumlah rumah warga di Dusun Pohulung. "Kami ingin tahu apa penyebabnya. Ada kemungkinan terjadi gempa susulan atau tidak,’’ kata Marsono, 40 tahun, salah satu warga Desa Klangon kepada satelit9.info, sabtu, 27 Juni 2015. Apabila penyebab gempa sudah diketahui, ia melanjutkan, memudahkan warga melakukan antisipasi dini penyelamatan diri. Hal ini diharapkan mampu menekan kepanikan dan meningkatkan sikap tanggap bencana. Bupati Madiun, Muhtarom menyatakan bahwa langkah utama yang dilakukan petugas dalam menangani gempa di Desa Klangon dengan mengidentifikasi kemungkinan adanya korban manusia. Setelah itu mendata kerusakan rumah maupun insfrastruktur yang terjadi. "Kalau untuk mengetahui penyebab gempa akan kami koordinasikan dan konsulitasikan dulu kepada pihak BMKG sebagai pihak yang berkompeten," kata dia ditemui terpisah. Apabila diperlukan, Muhtarom mengatakan, petugas BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) akan didatangkan untuk mengkaji penyebab gempa yang sudah delapan kali dirasakan warga Desa Klagon. Nantinya, rekomendasi dari penelitian itu dijadikan dasar bagi pemkab untuk melakukan langkah selanjutnya. "Kalau memang harus direlokasi, pemerintah akan bersikap,’’ ucap Muhtarom.