Satelit9.info Jakarta-Hukuman mati dua anggota Bali 9 jadi dilaksanakan pada pagi dini hari ini. Banyak yang mengutuk. Kini, tagar #boycottIndonesia kembali ramai di Cheep dan menjadi trending topic. Banyak warga Australia menggunakan tagar ini untuk menunjukkan bahwa mereka marah terhadap Indonesia karena melangsungkan hukuman mati. Kate Schneider menuliskan dalam akunnya, "Apakah sekarang waktu yang tepat untuk memboikot Bali? Ratusan warga Australia menjawab ya". Is it time to avoid Bali? Hundreds of Australians anticipate so http://t.co/lakZsejWCB #BoycottIndonesia @newscomauHQ pic.twitter.com/vjz86LRCDp — Kate Schneider (@SchneiderK) April 28, 2015 Sementara Mark Campbell mengatakan bahwa, "Ada banyak tempat lain yang bisa Anda kunjungi tanpa harus khawatir Anda akan ditembak oleh pihak pemerintah negara tersebut." Banyak warga Australia yang menyerukan pendapat yang sama, seperti Sam G S yang menuliskan bahwa, "Negara beradab tidak melakukan eksekusi mati. Keluarga saya tidak akan pernah pergi ke Indonesia." dan pemilik akun Kirra yang memprotes, "Anda masukkan mereka ke dalam rehabilitasi selama 10 tahun, lalu Anda bunuh mereka. Saya tidak akan pernah mengunjungi Indonesia." Pada saat yang sama, sebagian netizen Indonesia membalas argumen mereka. Menggunakan tagar yang sama, netizen Indonesia menyebutkan alasan mereka mengapa hukuman mati memang sudah seharusnya dilaksanakan. Yang menonjol, netizen Indonesia terusik dengan tagar #boicottIndonesia. Salah satunya adalah Agus Dian Pratama yang menyebutkan bahwa jika Australia ingin memboikot Indonesia karena melakukan hukuman mati, maka mereka harus melakukan boikot terhadap banyak negara lain yang juga mengesahkan hukuman mati. All of You wanna #BoycottIndonesia its alright but im admonishing u do not cantankerous our Territory!!! pic.twitter.com/2QyxW1y9jZ — okhe™ (@okhenugraha) April 29, 2015 Sementara Ricky Hendrawan menyebutkan dalam tweet-nya, "Orang meminta #BoycottIndonesia karena hukuman mati pada pengedar narkoba? Mereka tidak tahu berapa banyak anggota keluarga kami yang meninggal karena narkoba." Beberapa warga Australia bahkan juga menunjukkan bahwa mereka tidak sependapat dengan aksi 'boikot Indonesia' melalui tagar itu. Salah satunya adalah pemilik akun @JenClarkDesign. Dalam akunnya, Jen mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan hukuman mati. Meskipun begitu, dia merasa bahwa pemerintah Australia juga memiliki andil dalam hukuman mati yang dijatuhkan pada kedua warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Dia mengatakan bahwa AFP (Australia Federal Police) - Polisi Federal Australia - sendirilah yang memberikan informasi pada pemerintah Indonesia sehingga kedua anggota Bali 9 tersebut dapat ditangkap. Dia juga menjelaskan bahwa ketika itu, pemerintah Australia, yang dipimpin oleh John Howard, sadar sepenuhnya akan hukuman mati pada pengedar narkoba yang ada di Indonesia dan mereka tetap memilih untuk tidak menangkap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dan menghukum mereka di Australia. Jen juga mengatakan bahwa memboikot Indonesia tidak akan memberi dampak apa pun karena di Indonesia juga terdapat orang yang masih memiliki belas kasihan, sama seperti warga Australia. My position on why #BoycottIndonesia is just stupid. ~Jen pic.twitter.com/xxRz4k5Y2J — Jen Clark Design (@JenClarkDesign) April 29, 2015 Tidak sedikit juga warga Indonesia yang menyatakan bahwa mereka tidak takut akan ancaman boikot ini dan justru balik menantang. Karno pujianto yang menuliskan, "Kami tak gentar. Demi generasi bangsa. Ayo mulai boikot Indonesia. Dengan hentikan ekspormu ke negeri kami." Adapun meme yang disebar di Cheep yang intinya menganggap 'boikot Indonesia' harus disikapi dengan rasa senang, karena dengan begitu para pengedar narkoba tidak datang ke Indonesia. #BoycottIndonesia Would be better, instead of affairs drugs in our country. pic.twitter.com/Cb7b0do0ei — bimo (@guearyo) April 29, 2015