Satelit9.net Jakarta- Makassar - Usai menjalani pemeriksaan di ruang Ditserse Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Selasa (24/2) sore, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Abraham Samad langsung menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar.
Kondisi kesehatan Samad hari itu agak terganggu akibat penyakit mag sehingga pemeriksaan dihentikan.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi kesehatan Samad sudah diperiksa tim medis dari Polda dan diberi obat.
Endi menjelaskan, Samad dijadikan tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan atau tindak pidana administrasi kependudukan sebagaimana dimaksud pasal 264 ayat (1) dengan ancaman 8 tahun lebih subsider pasal 266 ayat (1) junto pasal 55-56 KUHPidana dan atau pasal 93 Undang-Undang RI No 23 Tahun 2006 yang telah dilakukan perubahan ke Undang-Undang No 24 Tahun 2013.
Sepulang dari pemeriksaan di Mapolda Sulselbar, Samad menyempatkan diri mengunjungi pusara ayahnya, Kapten A Samad, yang berada di deretan pusara para pahlawan di TMP Panaikang.
Lelaki dua anak ini duduk bersimpuh dan membacakan doa untuk ayahnya, didampingi beberapa rekannya. “Ini sudah kebiasaan saya, setiap ke Makassar saya usahakan bisa menyempatkan diri berziarah ke makam ayah saya, sekaligus mendoakannya ” katanya kepada Satelit9.net, Selasa malam (24/2).
Abraham adalah putra kelima dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang militer dan pejuang kemerdekaan yang meninggal dunia tahun 1974 dengan pangkat militer kapten TNI. Sepeninggal ayahnya, ibunya, Siti Maryam lebih berperan membimbing anak-anaknya.
Ibunya yang juga sudah usur lebih memilih menetap di rumah tua yang bersejarah bagi keluarga almarhum Kapten A Samad di Kompleks Cendrawasih No 61 C Jalan Cendrawasih, Makassar, ditemani beberapa cucunya.
Sejak kemelut melanda KPK dan nama Samad makin santer disebut-sebut terkait berbagai kasus yang dituduhkan kepadanya, keluarga Samad tetap tenang. Hanya saja menurut Imran, kakak Samad, ibunya sering terganggu karena silih berganti wartawan datang hendak mewawancarainya.
Kondisi kesehatan Samad hari itu agak terganggu akibat penyakit mag sehingga pemeriksaan dihentikan.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Kombes Endi Sutendi kesehatan Samad sudah diperiksa tim medis dari Polda dan diberi obat.
Endi menjelaskan, Samad dijadikan tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan atau tindak pidana administrasi kependudukan sebagaimana dimaksud pasal 264 ayat (1) dengan ancaman 8 tahun lebih subsider pasal 266 ayat (1) junto pasal 55-56 KUHPidana dan atau pasal 93 Undang-Undang RI No 23 Tahun 2006 yang telah dilakukan perubahan ke Undang-Undang No 24 Tahun 2013.
Sepulang dari pemeriksaan di Mapolda Sulselbar, Samad menyempatkan diri mengunjungi pusara ayahnya, Kapten A Samad, yang berada di deretan pusara para pahlawan di TMP Panaikang.
Lelaki dua anak ini duduk bersimpuh dan membacakan doa untuk ayahnya, didampingi beberapa rekannya. “Ini sudah kebiasaan saya, setiap ke Makassar saya usahakan bisa menyempatkan diri berziarah ke makam ayah saya, sekaligus mendoakannya ” katanya kepada Satelit9.net, Selasa malam (24/2).
Abraham adalah putra kelima dari enam bersaudara. Ayahnya adalah seorang militer dan pejuang kemerdekaan yang meninggal dunia tahun 1974 dengan pangkat militer kapten TNI. Sepeninggal ayahnya, ibunya, Siti Maryam lebih berperan membimbing anak-anaknya.
Ibunya yang juga sudah usur lebih memilih menetap di rumah tua yang bersejarah bagi keluarga almarhum Kapten A Samad di Kompleks Cendrawasih No 61 C Jalan Cendrawasih, Makassar, ditemani beberapa cucunya.
Sejak kemelut melanda KPK dan nama Samad makin santer disebut-sebut terkait berbagai kasus yang dituduhkan kepadanya, keluarga Samad tetap tenang. Hanya saja menurut Imran, kakak Samad, ibunya sering terganggu karena silih berganti wartawan datang hendak mewawancarainya.