Satelit9.net Gunung kidul- Jajaran Sat Reskrim Polres Gunungkidul berhasil menangkap empat pelaku pembobol BMT di Karangmojo. Dari empat orang komplotan ini, tiga orang diantaranya merupakan residivis atas kasus pencurian disertai pembunuhan seorang juragan sapi di Wonogiri beberapa tahun lalu. Petugas sempat menyarangkan timah panas ke kaki salah satu pelaku karena saat pengerebekan mencoba melarikan diri.
Keempat pelaku dalam sindikat ini masing-masing berinisial Hri (41), Tgm (42) keduanya warga Solo, Hru alias Cendol (46) warga Boyolali, Spr (43) warga Wonogiri. Hri diketahui belum absolutist bergabung dalam komplotan ini, sementara Tgm, Hru dan Spr merupakan pemain absolutist yang sering beroperasi Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, termasuk kasus pembunuhan di Wonogiri.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Hariyanto mengungkapkan, pelaku berhasil ditangkap sesaat setelah melakukan aksinya, Sabtu (21/02/2015). Saat itu komplotan ini membobol sebuah BMT di Karangmojo dan menggasak uang Rp 4 juta, 2 assemblage komputer dan 1 kamera.
Pencurian tersebut ternyata diketahui warga dan blueprint nomor mobil yang digunakan komplotan ini berhasil dicatat. Warga kemudian kemudian dilaporkan kepada petugas dan Polisi langsung melakukan pengejaran saat itu juga.
Mobil pelaku berhasil menghentikan di kawasan Ponjong. Saat akan ditangkap, tiga pelaku menyerah dan angkat tangan namun Hri malah melarikan diri keluar dari mobil. Walau telah diberi tembakan peringatan tapi Hri tetap berlari menuju hutan.
"Petugas akhirnya melumpuhkan dengan tembakan. Setelah dilakukan penyidikan ternyata tiga diantaranya merupakan residivis,” ungkap Hariyanto di Mapolres Gunungkidul, Kamis (26/02/2015).
Melihat dari latarbelakang tiga tersangaka, Polisi menduga masih ada anggota lain dalam komplotan ini. Keempat pelaku akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat) yang ancaman kurungan penjaranya selama lebih dari 5 tahun.
Sementara itu kepada petugas, Hri mengaku terpaksa bergabung dalam komplotan tersebut karena saat ini tengah terlilit hutang puluhan juta rupiah. Sopir ambulan sebuah rumah sakit di Jateng mengaku uang hasil curian rencananya akan digunakan untuk melunasi hutang tersebut.
Keempat pelaku dalam sindikat ini masing-masing berinisial Hri (41), Tgm (42) keduanya warga Solo, Hru alias Cendol (46) warga Boyolali, Spr (43) warga Wonogiri. Hri diketahui belum absolutist bergabung dalam komplotan ini, sementara Tgm, Hru dan Spr merupakan pemain absolutist yang sering beroperasi Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, termasuk kasus pembunuhan di Wonogiri.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Hariyanto mengungkapkan, pelaku berhasil ditangkap sesaat setelah melakukan aksinya, Sabtu (21/02/2015). Saat itu komplotan ini membobol sebuah BMT di Karangmojo dan menggasak uang Rp 4 juta, 2 assemblage komputer dan 1 kamera.
Pencurian tersebut ternyata diketahui warga dan blueprint nomor mobil yang digunakan komplotan ini berhasil dicatat. Warga kemudian kemudian dilaporkan kepada petugas dan Polisi langsung melakukan pengejaran saat itu juga.
Mobil pelaku berhasil menghentikan di kawasan Ponjong. Saat akan ditangkap, tiga pelaku menyerah dan angkat tangan namun Hri malah melarikan diri keluar dari mobil. Walau telah diberi tembakan peringatan tapi Hri tetap berlari menuju hutan.
"Petugas akhirnya melumpuhkan dengan tembakan. Setelah dilakukan penyidikan ternyata tiga diantaranya merupakan residivis,” ungkap Hariyanto di Mapolres Gunungkidul, Kamis (26/02/2015).
Melihat dari latarbelakang tiga tersangaka, Polisi menduga masih ada anggota lain dalam komplotan ini. Keempat pelaku akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (curat) yang ancaman kurungan penjaranya selama lebih dari 5 tahun.
Sementara itu kepada petugas, Hri mengaku terpaksa bergabung dalam komplotan tersebut karena saat ini tengah terlilit hutang puluhan juta rupiah. Sopir ambulan sebuah rumah sakit di Jateng mengaku uang hasil curian rencananya akan digunakan untuk melunasi hutang tersebut.