Satelit9.info Jakarta-Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Agus Supriatna menduga Hercules C-130B jatuh lantaran menabrak antena radio di Medan, Sumatera Utara. Mabes TNI AU pun sedang mencari pemiliki antena radio untuk dimintai keterangan. "Belum ketemu (pemilik antena), kabur," kata Agus usai Buka Puasa Bersama Presiden Joko Widodo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa sore(7/7/2015). Menurut dia, dari hasil investigasi sementara, Hercules tersebut mengalami mati mesin nomor empat. Pilot kemudian terbang rendah. Dia membantah bila pesawat jatuh lantaran membawa beban berlebihan. "Ternyata di situ ada antena yang tingginya lebih dari 105 feet. Akhirnya dia lari ke kanan tabrak kubah, lalu nabrak ruko itu," tegas dia. Agus menambahkan, proses investigasi masih terus dijalankan TNI AU. Dia memastikan, matra udara bisa mandiri menjalani investigasi tersebut. "Kita enggak butuh pihak luar, kita semua sudah punya ahli-ahlinya. Dari situ saja nanti kita bisa analisa," pungkas dia. Hasil penyelidikan sementara atas penyebab kecelakaan pesawat Hercules C-130B bernomor lambung A-1310, yang jatuh pada Selasa, 30 Juni 2015, di Medan, Sumatera Utara sudah diumumkan TNI AU. Pesawat itu diduga jatuh karena menabrak antena radio yang berjarak 3.200 beat dari landasan pacu. Kesimpulan sementara itu diambil dari beberapa bukti yang ditemukan. Bukti pertama, pilot Kapten Shandy Permana meminta izin kembali ke pangkalan karena merasakan ada masalah pada pesawatnya. Bukti kedua, sejumlah saksi melihat pesawat sempat oleng ke kanan. Hal ini ada kemungkinan terjadi karena pesawat tidak bisa naik secara normal. Penyebabnya, mesin yang bermasalah karena baling-baling pesawat juga ada yang mati. Matinya mesin pesawat membuat pesawat turun dengan cepat. Saat turun itulah pesawat menghantam antena radio Joy FM yang berada di kompleks sekolah Bethany di Jalan Jamin Ginting atau simpang Perumahan Nasional Simalingkar, Medan.