Satelit9.info Semarang-Kerusuhan antar suporter yang terjadi di stadion Jatidiri dalam pertandingan final leg I turnamen Kapolda Jateng Cup 2015 antara PSIS Semarang melawan Persis Solo disesalkan pelatih PSIS Semarang, M. Dhofir saat dikonfirmasi wartawan. “Disayangkan sekali ya, semestinya kerusuhan itu tidak perlu terjadi. Para pemain baik dari PSIS maupun Persis sudah menampilkan yang terbaik” ujarnya. Menurut M. Dhofir kerusuhan tak semestinya terjadi. Sebab dalam pertandingan itu para pemain Persis Solo sendiri sama sekali tidak mempermasalahkan dan menerima gol yang dibuat oleh pemain PSIS. Gol tersebut murni dari permainan yang dibangun para pemain PSIS, tanpa ada unsur kepemimpinan wasit yang membuat tim lawan dirugikan. “Disitu tidak ada insiden apa-apa. Mungkin kalau dari tim Persis Solo dirugikan, itu masih wajar suporter kemudian mengamuk ” tambahnya. Lebih disayangkan lagi menurut Dhofir yang menjadi korban justru penonton yang berada di tribun VIP yang disitu ada sejumlah awak media yang meliput pertandingan. “Penonton yang berada di VIP itu kan tidak tahu menahu, tidak membuat yel yel atau apa yang bisa menimbulkan gesekan” tambahnya. Seperti diketahui, pertandingan final leg I Kapolda Jateng Cup antara PSIS melawan Persis berlangsung ricuh. Kerusuhan terjadi pada menit ke 26′. Sesaat setelah pemain PSIS mencetak gol, Pasoepati pendukung Persis melempari penonton yang berada di tribun VIP dengan petasan, batu, dan botol air mineral.