Satelit9.info Jakarta - Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memprediksi penggunaan sepeda motor pada mudik Lebaran 2015 meningkat dari tahun lalu. Sebab, masyarakat masih menganggap kendaraan roda dua lebih praktis dan ekonomis. Kepala Seksi Pengembangan Keselamatan Dirjen Perhubungan Darat, Jonter Sitohang, mengatakan lebih dari dua juta sepeda motor akan membanjiri jalur mudik Lebaran 2015. “Jumlah pemudik sepeda motor tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 2.022.343 sepeda motor,” tutur Jonter dalam Diskusi Manajemen Keselamatan Mudik, Senin siang(6/7/2015). Kendati banyak pihak sudah mengampanyekan sepeda motor tidak dianjurkan untuk mudik jarak jauh, Jonter berpendapat masyarakat masih kukuh menggunakan kendaraan roda dua karena alasan ekonomi serta masih kurang memadainya transpoprtasi umum di kota tujuan. Selain sepeda motor, Jonter mengatakan mobil pribadi yang akan memadati jalur mudik Lebaran 2015 diprediksi mencapai 1.686.369 mobil. Sedangkan pemudik yang menggunakan angkutan umum diperkirakan mencapai 20.002.724 penumpang dengan 6.500.000 juta penumpang menggunakan ankutan udara. Sementara itu Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, membenarkan akan ada lojakan signifikan pada mudik Lebaran 2015. Untuk mengurangi angka kecelakaan, Jonan mengaku pemerintah telah menggelontorkan dana subsidi untuk menggelar mudik bareng. “Kami telah meminta Korlantas Polri meningkatkan pengawasan di jalan. Pemerintah juga memberikan subsidi kepada 20.000 pemudik sepeda motor untuk mengikuti mudik bareng menggunakan bus, kereta api maupun kapal laut. Ini terbukti ampuh mengurangi angka kecelakaan pada pemudik motor,” ungkap Jonan. Sadar angka pemudik sepeda motor meningkat, Ketua Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Shinduwinata, mengatakan pabrikan sepeda motor juga gencar mengadakan acara mudik bareng. “Peran kami selain mengedukasi, juga menggelar acara mudik bareng. Anggota AISI menggelar menggelar itu agar pemudik menjadi lebih aman dan selamat,” kata Gunadi. “Motor dikirim terlebih dulu ke kampung dengan truk, sedangkan pemilik motor dan keluarganya diangkut dengan bus beberapa hari kemudian,” imbuh Gunadi.