Satelit9.info Medan- Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna menegaskan tak ada pungutan biaya apapun untuk seseorang saat naik pesawat Hercules. Mereka yang naik gratis dan harus memiliki izin. Jika tidak, tentu mereka tak diperkenankan naik. "Nggak ada... nggak ada," kata Agus ditemui di pos Ante Mortem DVI Polda Sumut, RSUP Abdul Malik, Rabu (1/7/2015) malam. Dia justru menduga, ada orang sipil yang sengaja bekerja sama dengan oknum dalam TNI AU supaya dapat memasukkan teman atau anggota keluarganya ke dalam pesawat Hercules. "Jangan jangan ada yang bermain, orang sipil mereka meminta pada oknum di dalam supaya diakui saudaranya supaya bisa naik," lanjut Agus. Untuk itu dengan tegas ia menyebut apabila ditemukan oknum dalam TNI AU yang bermain, maka hukumannya tidak capital main. "Pecat saja sudah," imbuh Agus. Sebelumnya, Hercules C-130 annals A1310 yang jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara diketahui tak hanya mengangkut anggota TNI. Pesawat itu juga mengangkut warga sipil, bahkan mereka diharuskan membayar sejumlah duit. Anggota Babinsa Natuna, Serda Sahat Sihombing mengungkapkan, ia juga mengeluarkan sejumlah duit untuk mengangkut dua anaknya, Ester Lina Yosefin dan Rita Yunita dari Lanud Soewondo ke Natuna menggunakan Hercules nahas itu. "Kalau kami anggota TNI kan harus urus surat segala macem, sudah diurus malah harganya lebih mahal dari sipil," ungkap Sahat pada Metrotvnews.com, di RSUP Adam Malik, Medan, Rabu malam(1/7/2015) Sahat mengungkapkan, ia harus mengeluarkan kocek sejumlah Rp750 ribu tiap anak. Harga ini lebih mahal dibanding harga sipil sejumlah Rp725 ribu tiap kepala. "Karena lebih mahal itu saya bilang, jangan segitulah, masa harga kami lebih mahal dari harga sipil. Akhirnya dikurangi jadi Rp1.4 juta, satu anak Rp700 ribu," pungkas dia. Namun sayang, sebelum bertemu Sahat, kedua anaknya tewas lantaran Hercules yang ditumpangi jatuh di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. .