Disiram Spiritus , Bocah 8 Tahun di Kartasura Dipenuhi Luka Bakar

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Disiram Spiritus , Bocah 8 Tahun di Kartasura Dipenuhi Luka Bakar

Kamis, 02 Juli 2015
Satelit9.info Sukoharjo - Nasib tragis dialami Siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kertonatan, Kartasura, Sukoharjo, Fardo Kifa Wibowo (8), kini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Jangankan berdiri atau berlari ke sana kemari sebagaimana hari-hari sebelumnya, Fardo kini bahkan belum bisa duduk. Kedua tangannya juga belum bisa memegang benda apapun. Hampir sekujur tubuhnya dipenuhi luka bakar yang sangat serius. Warna kulit tubuh yang awalnya coklat, kini berubah menjadi putih. Beberapa bagian tubuh masih terlihat luka yang belum kering. Kini Fardo masih menjalani perawatan intensif di Bangsal Al Hajj-7, Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) atau Yarsis. Beberapa kali Fardo terdengar merintih kesakitan. Ayah Fardo, Slamet Wibowo, 40, dengan setia menunggu buah hatinya yang hampir dua pekan menjalani perawatan intensif di RSIS. “Istri saya di rumah mengurusi dua anak kami lainnya,” jelasnya di Bangsal Al Hajj-7, RSIS Sukoharjo, Rabu malam(1/7/2015). Slamet menceritakan kronologis penderitaan anaknya dimulai pada 15 Juni lalu sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ketika peristiwa itu terjadi, ia tidak berada di rumah. Ketika sedang bekerja, ia ditelepon istrinya yang memberitahu anaknya terbakar. Slamet menceritakan, menurut pengakuan anaknya dan penuturan tetangganya, saat itu Fardo dan adiknya, Arya Maulana Wibowo, 6, bermain bersama teman-teman satu perumahan. Fardo dan Arya melihat teman-teman yang usianya lebih tua, bermain petasan tradisional. Yaitu bambu yang dilubangi, lalu diberi spiritus dan dinyalakan sehingga menghasilkan bunyi dentuman yang keras. Entah bagaimana asal muasalnya, Fardo disiram dengan spiritus oleh salah satu temannya. Karena ada percikan api, tubuh Fardo langsung terbakar. Api yang menyala terlihat di tubuh Fardo. Fardo pun berusaha mencari air. Ia berlari ke masjid. Sampai di masjid, seorang muazin yang sedang mengumandangkan azan sampai harus menghentikan azannya demi menolong Fardo yang tubuhnya dikelilingi api. Fardo kemudian dipeluk erat oleh muazin itu, lalu apinya dipadamkan dengan air. Setelah api padam, Fardo berlari menuju rumahnya. Namun ia sempat berhenti di pos ronda dekat rumah. Fardo mengaku ketakutan hendak pulang ke rumah karena mengira akan dimarahi ibunya. Ia pun kemudian secara sembunyi-sembunyi pulang ke rumah dan langsung menuju kamar mandi. Fardo menyiram sendiri tubuhnya yang terasa panas. Setelah keluar dari kamar mandi, barulah ibunda Fardo, Desi Widyasari, melihat tubuh anaknya sudah dipenuhi luka bakar yang sangat serius. Desi kemudian membawa anaknya ke rumah sakit. “Stamina anak ini memang sangat kuat. Dokter pun mengakui kalau Fardo sangat kuat tubuhnya,” ujarnya.