Satelit9.info Sleman- Pasca tawuran yang terjadi antara suporter bola dan warga setempat mengakibatkan Polres Sleman terpaksa menutup Jalan Godean Km. 5 Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Kamis (4/6/2015) malam. Tawuran terjadi sejak sore hari sekitar pukul 18.30 WIB saat suporter mulai pulang seusai menyaksikan pertandingan. Bentrok terjadi dengan warga setempat, pertama kali terjadi di kawasan
Modinan Kulon yang masih berada di dekat Jalan Godean. Menurut keterangan sejumlah warga, sempat terdengar suara menyerupai mercon beberapa kali saat bentrok terjadi. “Kalau kejadian awalnya, kami tidak tahu pasti. Tiba-tiba sudah ribut. Kebetulan ada tahlilan,” ungkap Sukardi, Ketua RW 20, Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman, jumat (5/6/2015). Bentrok yang terjadi, menimbulkan dampak kerusakan sejumlah rumah serta tempat usaha yang berada di pinggir jalan. Sedikitnya ada tujuh rumah yang terkena lemparan batu. Serta toko jamu dan sebuah tempat jasa pangkas rambut turut mengalami kerusakan. David, pemilik warung jamu mengatakan ia sudah menduga sebelumnya bakal terjadi tawuran karena ada suporter yang tengah menonton pertandingan. Ia pun menutup toko lebih awal sekitar pukul 18.00 WIB. Meski sudah tutup dan meninggalkan toko, namun ia diberitahu rekannya bahwa toko terjadi kerusakan akibat lemparan batu. David mengalami kerugian sekitar Rp10 Juta akibat kerusakan barang dagangan. “Hancur semua dagangannya. Saya tidak tahu apa-apa, hanya kebetulan mencari rizki di sini. Ini yang tempat cukur juga rusak, padahal sudah tutup juga,” ungkapnya. Selain menimbulkan kerusakan, tawuran itu juga membuat petugas kepolisian menutup jalan Godean Km. 5. Kendaraan dari arah barat dan timur dialihkan sementara, sekitar dua jam. Petugas kepolisian baru membuka jalur tersebut sekitar pukul 10.00 WIB setelah massa terutama dari warga dapat diredam. Hingga berita ini diturunkan, petugas memasang garis polisi di breadth assemblage masuk ke arah selatan di kawasan Modinan. Tujuannya agar tidak memicu keluarnya massa dari warga setempat yang emosi. Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain kepada wartawan menjelaskan, pemicu terjadinya konflik, karena salahsatu suporter sempat berselisih paham dengan salahsatu warga. Hal itu memunculkan emosi keduanya. Faried mengakui kawasan Modinan dan Guyangan Jalan Godean itu memang kerap terjadi konflik suporter. Akibat bentrok semalam satu warga mengalami luka
Modinan Kulon yang masih berada di dekat Jalan Godean. Menurut keterangan sejumlah warga, sempat terdengar suara menyerupai mercon beberapa kali saat bentrok terjadi. “Kalau kejadian awalnya, kami tidak tahu pasti. Tiba-tiba sudah ribut. Kebetulan ada tahlilan,” ungkap Sukardi, Ketua RW 20, Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman, jumat (5/6/2015). Bentrok yang terjadi, menimbulkan dampak kerusakan sejumlah rumah serta tempat usaha yang berada di pinggir jalan. Sedikitnya ada tujuh rumah yang terkena lemparan batu. Serta toko jamu dan sebuah tempat jasa pangkas rambut turut mengalami kerusakan. David, pemilik warung jamu mengatakan ia sudah menduga sebelumnya bakal terjadi tawuran karena ada suporter yang tengah menonton pertandingan. Ia pun menutup toko lebih awal sekitar pukul 18.00 WIB. Meski sudah tutup dan meninggalkan toko, namun ia diberitahu rekannya bahwa toko terjadi kerusakan akibat lemparan batu. David mengalami kerugian sekitar Rp10 Juta akibat kerusakan barang dagangan. “Hancur semua dagangannya. Saya tidak tahu apa-apa, hanya kebetulan mencari rizki di sini. Ini yang tempat cukur juga rusak, padahal sudah tutup juga,” ungkapnya. Selain menimbulkan kerusakan, tawuran itu juga membuat petugas kepolisian menutup jalan Godean Km. 5. Kendaraan dari arah barat dan timur dialihkan sementara, sekitar dua jam. Petugas kepolisian baru membuka jalur tersebut sekitar pukul 10.00 WIB setelah massa terutama dari warga dapat diredam. Hingga berita ini diturunkan, petugas memasang garis polisi di breadth assemblage masuk ke arah selatan di kawasan Modinan. Tujuannya agar tidak memicu keluarnya massa dari warga setempat yang emosi. Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnain kepada wartawan menjelaskan, pemicu terjadinya konflik, karena salahsatu suporter sempat berselisih paham dengan salahsatu warga. Hal itu memunculkan emosi keduanya. Faried mengakui kawasan Modinan dan Guyangan Jalan Godean itu memang kerap terjadi konflik suporter. Akibat bentrok semalam satu warga mengalami luka