Pertikaian Kopassus vs TNI AU di Kafe Bimo Sukoharjo 1 Tewas

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Pertikaian Kopassus vs TNI AU di Kafe Bimo Sukoharjo 1 Tewas

Selasa, 02 Juni 2015
Satelit9.info Solo- Komando Pasukan Khusus (Kopassus) membenarkan anggotanya terlibat pertikaian dengan anggota TNI Angkatan Udara di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo Jawa Tengah. 5 anggota Kopassus yang terlibat pertikaian itu sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta. Kopassus juga terus melakukan penelusuran dan akan menyerahkan ke Polisi militer jika ada anggota yang terindikasi terlibat. Saat ini sudah ada 5 anggota Grup 2 Kopassus yang sudah diserahkan ke DenPom Solo guna diproses lebih lanjut. "Ada beberapa yang sudah diserahkan ke Pom. Dari Kopassus masih bantu nyari. Danjen dalam hal ini nggak melindungi pelaku," ucap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat dihubungi, Selasa (2/6/2015). Seperti diketahui 4 anggota TNI AU bertikai dengan anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan di sebuah Kafe di Sukoharjo, Jateng, Minggu (31/5) malam. Dalam kejadian tersebut, 1 anggota TNI AU bernama Serma Zulkifli tewas dalam kejadian ini dan 3 lainnya terluka. Untuk korban luka yang masih dalam perawatan di rumah sakit, Mayjen Doni pun akan membantu biaya pengobatan sampai sembuh. Sebelumnya Danjen Kopassus sudah menyampaikan rasa bela sungkawa dan permohonan maafnya kepada seluruh anggota TNI AU dan keluarga korban.Kopassus terus berkoordinasi dengan piha TNI AU terkait pertikaian anggota kedua kesatuan tersebut. Menyusul kejadian ini, Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo memberikan santunan untuk korban. "Danjen Kopassus langsung ambil langkah-langkah, begitu kejadian Wadanjen langsung ke sana kemarin. Danjen dari Labuhan Bajo hari ini juga ke sana," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat dihubungi, Selasa (2/6/2015). "Korban semua disantuni. Sementara yang meninggal dapat santunan Rp 100 juta untuk keluarganya," sambungnya.