Satelit9.info Solo -Keluarga Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) beserta calon besan Didiet Soepriyadi melakukan prosesi rangkaian kegiatan menjelang pelaksanaan pernikahan anak mereka. Mulai dari pemasangan bleketepe, memasang tuwuhan, potong rambut, siraman, sadean dawet hingga kembul bujana. Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah masing-masing mempelai mulai pukul 09.00, Rabu pagi (10/6). Rangkaian prosesi berlangsung tertutup dan hanya pihak keluarga inti diberi kesempatan masuk. Keluarga Didiet Soepriyadi calon besar Presiden Jokowi menyelenggarakan rangkaian prosesi terhadap anak mereka Selvi Ananda di rumah di Jalan Kutai Raya RT 007 RW 007 Sumber, Banjarsari, Solo. Sedangkan Presiden Jokowi memimpin di rumah tinggal pribadinya di Jalan Kutai Utara RT 08 RW VII Sumber, Banjarsari, Solo. Di rumah keluarga Presiden Jokowi tidak semua wartawan boleh meliput di sana. Hanya media tertentu saja diperbolehkan masuk atas izin petugas Paspampres. Sedangkan kesempatan sedikit terbuka di rumah Selvi Ananda karena tidak ada pembatasan dari pihak keluarga. Kalaupun ada sifatnya tidak terlalu ketat. Sejumlah wartawan baik lokal maupun nasional melihat dari depan rumah Selvi Ananda meski dibatasi garis pembatas dari Paspampres. Meski begitu, pantauan cukup terlihat setelah serangkaian prosesi dilakukan oleh keluarga calon besan Presiden Jokowi tersebut. Selanjutnya Acara pertama yakni Didiet Soepriyadi bersama istri Sri Partini melakukan pemasangan bleketepe. Selanjutnya buka tuwuhan dilakukan di halaman rumah. Tuwuhan sendiri terdiri dari pohon pisang raja, tebu wulung, cengkir gadhing, daun randu serta bermacam-macam. Sedangkan prosesi potong rambut dan siraman dilakukan di dalam rumah. Hal tersebut membuat wartawan yang meliput tidak bisa melihat secara langsung dari dekat. Prosesi siraman sendiri oleh pihak keluarga Selvi Ananda menggunakan air dari tujuh sumber, diambil dari sumur Masjid Agung Surakarta, nDalem Mloyokusuman, Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Mangkunegaran, Masjid Mangkunegaran, air zam-zam serta air dari rumah Selvi. Pumiyatsih pembawa acara kegiatan tersebut mengatakan, tujuh sumber air sengaja dilakukan. Sebab tujuh dalam bahasa jawa yakni pitu artinya pitulungan. “Diharapkan kedua mempelai pengantin mendapatkan pertolongan dari tuhan dalam mengarungi bahtera rumah tangga,” ujarnya. Siraman pertama dilakukan oleh Ny. Suprobo Hadi Kusumo, Ny. Sarjono, Hj. Kadarusman, Ny. Heru Haryanto, Ny. Yani Sulistyo, Ny Purboyono, Ny. Slamet Darsono dan terakhir siraman dilakukan oleh ayah dan ibu Selvi, Didit Supriyadi dan Sri Partini Masing-masing orang menyiram Selvi Ananda dari ujung kepala hingga kaki. Dan usai menyiram, ayah Selvi pun menyerahkan buah tangan sebagai tanda ucapan terima kasih atas doa yang diberikan kepada anaknya. Khusus ayah dan ibu Selvi, keduanya menyiramkan seluruh air yang tersisa di kendi air hingga habis. Setelah itu memecahkan kendi sebagai tanda wanita sudah siap menikah atau pecah pamor. Seusai siraman, Didiet Soepriyadi bersama istri Sri Partini kemudian keluar rumah dan melakukan prosesi selanjutnya yakni sadean (jualan dawet) hingga kembul bujana. Selvi Ananda usai acara kepada wartawan mengatakan, rangkaian prosesi berjalan dengan lancar. Mulai dari pemasangan bleketepe sampai siraman dan sadean dawet. Termasuk juga meminta doa restu kepada keluarga. “Semua diakukan sesuai dengan tradisi adat jawa dan selesai dengan lancar,” ujar Selvi.