Kapal Perang AS USS Rushmore Selamatkan 65 Warga Indonesia di Selat Makassar

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Kapal Perang AS USS Rushmore Selamatkan 65 Warga Indonesia di Selat Makassar

Minggu, 14 Juni 2015
Satelit9.info Jakarta-Kapal perang Amerika USS Rushmore yang berbasis di San Diego melihat dan menolong 65 orang yang terombang-ambing di atas rakit bambu reot ketika melintasi Selat Makassar, selat antara pulau Sulawesi dan Kalimantan, demikian menurut sebuah laporan Angkatan Laut Amerika. Setelah berangkat dari sebuah pelabuhan Indonesia belum lama ini, para pengamat di sebuah kapal pendarat angkatan laut Amerika, dalam kelompok kapal perang Amerika tadi, memperhatikan orang-orang yang dalam bahaya di kejauhan melambaikan bendera oranye dan putih dan dengan segera memberitahu komandan Rushmore, Thomas Stephens. “Tentara laut Amerika itu mendengar dan mengamati dengan seksama dan segera melihat orang dalam bahaya,” kata Kapten Clint A. Carroll, komandan Satuan Siap-Siaga Amphibi Essex, dalam wawancara dengan Stars and Stripes. Kapal perang Amerika tersebut memberi bantuan kepada orang-orang di atas rakit dengan mengirim perahu kecil dengan dua perenang SAR. Stephens menambahkan, “Ada banyak sampah yang terlepas dari rakit itu dan akhirnya kami menyadari rakit itu 80 persen sudah di bawah air," jelas mereka. Orang-orang di atas rakit itu yang kemudian diketahui warga Indonesia, tidak mempunyai makanan atau air di atas rakit tersebut dan telah terombang-ambing selama empat hari, setelah kapal mereka dari Kalimantan ke Sulawesi terbalik. Dalam kelompok tersebut terdapat 12 anak-anak dan empat wanita hamil. Kelompok yang ditolong itu diberi pemeriksaan dan bantuan medis di atas kapal setelah Marinir menyelesaikan pemeriksaan keamanan. “Ini adalah contoh ketrampilan dan kemampuan profesional Satuan Siap-Siaga Apphibi Essex. Berada di tempat yang penting ketika dibutuhkan untuk memberi pertolongan,” kata Carroll.