Jokowi:Wali Kota Diberi Uang, tetapi Enggak Tepuk Tangan

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Jokowi:Wali Kota Diberi Uang, tetapi Enggak Tepuk Tangan

Rabu, 06 Mei 2015
Satelit9.info Jakarta -Presiden JokoWidodo merasa heran dengan para wali kota yang menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan admirable ablution "Mangente" Ambon 2015 di Suli, Maluku Tengah, Maluku, Kamis (7/5/2015). Meskipun tahun depan dijanjikan akan diberikan dana sekitar Rp 100 miliar untuk setiap kota, tetapi tak ada tepuk tangan dari pejabat yang hadir. "Setuju atau tidak dengan pemberian dana tersebut?" kata Presiden kepada 98 wali kota seluruh Indonesia, termasuk Ketua Dewan Pengurus Apeksi GS Lumentut, yang juga Wali Kota Manado, Sulawesi Utara. Lalu, sejumlah wali kota secara bersamaan menjawab, "Setujuuuuuu." Presiden kemudian menimpali, "Soalnya, waktu saya sampaikan akan ada injeksi dari pemerintah pusat ke tiap kota sekitar Rp 100 miliar, jika ada usulan dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, tak ada yang tepuk tangan. Wong diberi dana Rp 100 miliar kok tak ada yang tepuk tangan. Padahal, tak ada yang minta, tetapi kita beri." Setelah Presiden berkata hal itu, barulah ada tepuk tangan kembali dari hampir semua peserta. "Waktu saya Wali Kota Solo, Jawa Tengah, dengan dana Rp 4 miliar, saya bisa bangun pasar. Selebihnya pengusaha ikut membantu. Lha ini diberi Rp 100 miliar. Memang kita harus berani mengalihkan (dana) seperti itu. Kan, (dananya) gede banget, bisa dipakai untuk pembangunan," kata Jokowi dengan senyum kecil. Meskipun janjinya memberikan dana kurang direspons, Presiden tak terlihat marah. Setelah memukul alat tabuh khas Maluku, tifa, sebagai tanda dibukanya secara resmi rakernas, sebelum Presiden meninggalkan tempat acara, ia turun ke kursi para peserta dan menyalami sebagian dari mereka. Rakernas Apeksi yang mengambil tema "Optimalisasi Kemaritiman Nasional dalam Rangka Mendorong Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai" dihadiri juga oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Amran Silaiman, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, serta Gubernur Maluku Said Assagaf.