Satelit9.info Jakarta-Nama pejabat yang ada dalam daftar mucikari RA tidak perlu dibeberkan ke publik. Tidak etis jika polisi membeberkan nama pejabat yang diduga menjadi pelanggan RA jika hal itu hanya berdasarkan pengakuan sepihak. Begitu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Kalla, jika tetap dilakukan maka hal itu bisa dianggap pencemaran nama baik. "Kalau memang tertangkap basah, ya terpaksalah. Tapi kalau hanya daftar nama saja, kan anda juga bisa bikin daftar begini. Jadi tidak etis lah bila dibuka," kata Kalla di Kantor Wapres Komplek Istana, Selasa (12/5). JK ragu ada pejabat yang menjadi pelanggan mucikari artis berinisial RA. Gaji seorang pejabat kecil sementara untuk membayar artis yang menjadi wanita penghibur melalui penghubung RA kabarnya bertarif ratusan juta rupiah. "Gaji pejabat negara kan kecil, masak bisa bayar Rp 100 juta. Saya jadi sangsi?" kata JK. JK berterus terang dirinya tak jarang mendapat tawaran perempuan. Tawaran diterimanya lewat pesan berantai. "Terus terang saya sering menerima gitu-gituan (pesan berantai). Misalnya (ada) wanita cantik," katanya. Namun, katanya, penawaran yang diterima JK dari wanita cantik tak semuanya soal prostitusi. Yang ditawarkan ke JK salah satunya tawaran kredit. "Sama menawarkan uang dan mobil. Nomor saya kan sudah 20 tahun, (tentu) kita langsung hapus saja," ucap JK.