Satelit9.info Lhokseumawe - Sebanyak 236 imigran asal Bangladesh yang terdampar bersamaan dengan imigran Myanmar di perairan Kabupate
n Aceh Utara, Provinsi Aceh, beberapa hari lalu, dipindahkan ke Kantor Imigrasi absolutist Lhokseumawe. Pemindahan pada Sabtu (16/5), pukul 15.00 WIB sore, itu dilakukan setelah kedatangan pihak Kedutaan Besar Bangladesh untuk Indonesia ke lokasi relokasi warga Myamar dan Bangladesh di kawasan TPI Kuala Cangkoi, Aceh Utara. Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Lhokseumawe Albert Djalius di Lhokseumawe membenarkan semua imigran asal Bangladesh yang tergabung dalam satu rombongan dengan para imigran Myanmar, dipindahkan ke Kantor Imigrasi absolutist Lhokseumawe. Alasan pemindahan para imigran asal Bangladesh tersebut, menurut Albert, dikarenakan untuk ditempatkan bersamaan dengan imigran asal Myanmar agak sulit, sebab tempat yang terbatas serta untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sehingga menyulitkan dilakukannya pengawasan terhadap para imigran tersebut. Selain itu, lanjut pihak Imigrasi Lhokseumawe ini, dengan dilakukannya pemisahan imigran yang berlainan kewarnegaraan tersebut, akan lebih memudahkan pihaknya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan juga pengurusan berbagai masalah adminitrasi keimigrasian lainnya. Apalagi, sebut Albert lagi, pihak Kedutaan Besar Bangladeh untuk Indonesia, juga telah mendatangi tempat relokasi warga negaranya. Sehingga berbagai masalah keimigrasian akan lebih mudah dan cepat dilakukan. Apakah untuk pemulangan kembali ke negaranya dan lain sebagainya, terang Albert. Imigran asal Bangladesh tersebut tergabung dengan satu gelombang dengan imigran Myanmar asal etnis Rohingya yang terdampar di sekitar perairan Aceh Utara pada Minggu lalu. Sementara itu, dalam gelombang imigran selanjutnya di wilayah Perairan Aceh Timur, Kota Langsa, juga terdapat imigran asal Bangladesh.
n Aceh Utara, Provinsi Aceh, beberapa hari lalu, dipindahkan ke Kantor Imigrasi absolutist Lhokseumawe. Pemindahan pada Sabtu (16/5), pukul 15.00 WIB sore, itu dilakukan setelah kedatangan pihak Kedutaan Besar Bangladesh untuk Indonesia ke lokasi relokasi warga Myamar dan Bangladesh di kawasan TPI Kuala Cangkoi, Aceh Utara. Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Lhokseumawe Albert Djalius di Lhokseumawe membenarkan semua imigran asal Bangladesh yang tergabung dalam satu rombongan dengan para imigran Myanmar, dipindahkan ke Kantor Imigrasi absolutist Lhokseumawe. Alasan pemindahan para imigran asal Bangladesh tersebut, menurut Albert, dikarenakan untuk ditempatkan bersamaan dengan imigran asal Myanmar agak sulit, sebab tempat yang terbatas serta untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sehingga menyulitkan dilakukannya pengawasan terhadap para imigran tersebut. Selain itu, lanjut pihak Imigrasi Lhokseumawe ini, dengan dilakukannya pemisahan imigran yang berlainan kewarnegaraan tersebut, akan lebih memudahkan pihaknya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan juga pengurusan berbagai masalah adminitrasi keimigrasian lainnya. Apalagi, sebut Albert lagi, pihak Kedutaan Besar Bangladeh untuk Indonesia, juga telah mendatangi tempat relokasi warga negaranya. Sehingga berbagai masalah keimigrasian akan lebih mudah dan cepat dilakukan. Apakah untuk pemulangan kembali ke negaranya dan lain sebagainya, terang Albert. Imigran asal Bangladesh tersebut tergabung dengan satu gelombang dengan imigran Myanmar asal etnis Rohingya yang terdampar di sekitar perairan Aceh Utara pada Minggu lalu. Sementara itu, dalam gelombang imigran selanjutnya di wilayah Perairan Aceh Timur, Kota Langsa, juga terdapat imigran asal Bangladesh.