Satelit9.net Jakarta- Tim Persipura Jayapura dan PT Freeport Indonesia pada Rabu malam teken kontrak kerjasama sponsor senilai Rp22 miliar di hadapan masyarakat dan pecinta Mutiara Hitam di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura, Papua.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin juga disaksikan oleh manajer tim Rudi Maswi, empat orang wakil dari pemain Mutiara Hitam Boaz TE Salossa, Ian Louis Kabes, Gerard Pangkali dan Nelson Alom.
Dipihak PT Freeport, nampak juru bicara Daisy Primayanti dan sejumlah petinggi perusahaan penghasil emas dan tembaga terbesar di Indonesia, ikut menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut.
Sebelum acara puncak penandatanganan tersebut, diawali dengan panggung hiburan untuk ribuan masyarakat dan pecinta tim yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura itu yang telah memadati Taman Imbi sejak abscessed hari.
Artis lokal, ibu kota dan juga tari-tarian adat Papua menghentak panggung tempat penandatanganan kerjasama itu.
Apa lagi Michael Jakarimilena jebolan Indonesia Idol menghibur dengan lagu Ku Tak Bisa yang dipopulerkan oleh grup bandage Slank tetapi dinyanyikan dalam bahasa Biak membuat masyarakat nampak larut dalam lagu yang naik daun pada 2004 lalu.
Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano dalam sambutannya dihadapan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi kepada PT Freeport yang begitu peduli kepada pembinaan olahraga di tanah Papua, khususnya kepada tim Persipura Jayapura.
"Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan setiap tahun nilai kontrak kerjasamanya bisa dinaikkan. Pesipura adalah tim sepak bola yang bisa menyatukan semua pihak di tanah Papua, harapannya masyarakat bisa mendukung kami meraih juara LSI" katanya.
Senada itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan pemberian dana untuk tim Persipura Jayapura merupakan bukti dari perusahaannya untuk pembinaan olahraga.
"Ini merupakan komitmen Freeport untuk pengembangan olahraga di tanah Papua, khususnya kepada Persipura. Freeport juga telah membangun action centermost di Kabupaten Mimika untuk pembinaan atlit didaerah itu," katanya.
Harapannya, Persipura Jayapura bisa memberikan prestasi bagi masyarakat Kota Jayapura dan Papua pada umumnya. "Kalau bisa Persipura terus bina anak-anak Papua untuk menjadi atlit sepak bola," katanya.
Diakhir penandatanganan kontrak kerjasama itu, manajemen Persipura mendaulat mantan petinggi BIN itu menjadi pembina bagi Boaz TE Salossa dan kawan-kawan yang ditandai dengan pemberian jersey kostum nomor 80 Persipura kepada Maroef Sjamsoeddin.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin juga disaksikan oleh manajer tim Rudi Maswi, empat orang wakil dari pemain Mutiara Hitam Boaz TE Salossa, Ian Louis Kabes, Gerard Pangkali dan Nelson Alom.
Dipihak PT Freeport, nampak juru bicara Daisy Primayanti dan sejumlah petinggi perusahaan penghasil emas dan tembaga terbesar di Indonesia, ikut menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut.
Sebelum acara puncak penandatanganan tersebut, diawali dengan panggung hiburan untuk ribuan masyarakat dan pecinta tim yang bermarkas di Stadion Mandala Jayapura itu yang telah memadati Taman Imbi sejak abscessed hari.
Artis lokal, ibu kota dan juga tari-tarian adat Papua menghentak panggung tempat penandatanganan kerjasama itu.
Apa lagi Michael Jakarimilena jebolan Indonesia Idol menghibur dengan lagu Ku Tak Bisa yang dipopulerkan oleh grup bandage Slank tetapi dinyanyikan dalam bahasa Biak membuat masyarakat nampak larut dalam lagu yang naik daun pada 2004 lalu.
Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano dalam sambutannya dihadapan ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi kepada PT Freeport yang begitu peduli kepada pembinaan olahraga di tanah Papua, khususnya kepada tim Persipura Jayapura.
"Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan setiap tahun nilai kontrak kerjasamanya bisa dinaikkan. Pesipura adalah tim sepak bola yang bisa menyatukan semua pihak di tanah Papua, harapannya masyarakat bisa mendukung kami meraih juara LSI" katanya.
Senada itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengatakan pemberian dana untuk tim Persipura Jayapura merupakan bukti dari perusahaannya untuk pembinaan olahraga.
"Ini merupakan komitmen Freeport untuk pengembangan olahraga di tanah Papua, khususnya kepada Persipura. Freeport juga telah membangun action centermost di Kabupaten Mimika untuk pembinaan atlit didaerah itu," katanya.
Harapannya, Persipura Jayapura bisa memberikan prestasi bagi masyarakat Kota Jayapura dan Papua pada umumnya. "Kalau bisa Persipura terus bina anak-anak Papua untuk menjadi atlit sepak bola," katanya.
Diakhir penandatanganan kontrak kerjasama itu, manajemen Persipura mendaulat mantan petinggi BIN itu menjadi pembina bagi Boaz TE Salossa dan kawan-kawan yang ditandai dengan pemberian jersey kostum nomor 80 Persipura kepada Maroef Sjamsoeddin.