Satelit9.net Bandung - Insiden kecelakaan yang menyebabkan Firman Nurhidayat (21) meninggal dunia cukup menghebohkan masyarakat. Betapa tidak, dalam kondisi tersangkut di kolong mobil Firman terus diseret hingga sejauh kurang lebih 37 kilometer.
Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Bonifacius Surano, mengatakan, korban bisa terseret oleh mobil pelaku, Yana (43), karena saat ditabrak dan masuk kolong mobil kondisinya tersangkut di sambungan knalpot mobil pelaku.
"Sewaktu di kolong mobil itu jaket korban tersangkut di sambungan knalpot. Sehingga posisi kepala dan pundaknya berada di kolong mobil," bebernya , Minggu malam(1/3/2015).
Bukannya menghentikan laju mobil, Yana malah terus memacu kencang meski pun mengetahui korban berada di kolong mobil. Tak hanya itu pelaku semakin memacu mobil lantaran dikejar oleh warga yang menggunakan sepeda motor.
"Pada saat tersangkut korban menggunakan helm. Tapi captain itu terlepas di Taman Kopo yang jaraknya sekira 2-3 kilometer dari lokasi awal," jelasnya.
Bonifacius menjelaskan, diduga kecepatan mobil saat di dalam tol mencapai 100 Km/jam. Hal itu dibuktikan saat massa yang mengejar menggunakan motor dengan kecepatan 80 Km/jam namun tidak terkejar.
Lebih lanjut dia mengungkapkan saat di lokasi terakhir, kondisi korban sudah hampir telanjang. Pasalnya celana dan baju korban nyaris terlepas dari badannya. "Kalau kondisi wajah masih bisa dikenali karena yang luka itu hanya sebelah," tukasnya.
Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Bonifacius Surano, mengatakan, korban bisa terseret oleh mobil pelaku, Yana (43), karena saat ditabrak dan masuk kolong mobil kondisinya tersangkut di sambungan knalpot mobil pelaku.
"Sewaktu di kolong mobil itu jaket korban tersangkut di sambungan knalpot. Sehingga posisi kepala dan pundaknya berada di kolong mobil," bebernya , Minggu malam(1/3/2015).
Bukannya menghentikan laju mobil, Yana malah terus memacu kencang meski pun mengetahui korban berada di kolong mobil. Tak hanya itu pelaku semakin memacu mobil lantaran dikejar oleh warga yang menggunakan sepeda motor.
"Pada saat tersangkut korban menggunakan helm. Tapi captain itu terlepas di Taman Kopo yang jaraknya sekira 2-3 kilometer dari lokasi awal," jelasnya.
Bonifacius menjelaskan, diduga kecepatan mobil saat di dalam tol mencapai 100 Km/jam. Hal itu dibuktikan saat massa yang mengejar menggunakan motor dengan kecepatan 80 Km/jam namun tidak terkejar.
Lebih lanjut dia mengungkapkan saat di lokasi terakhir, kondisi korban sudah hampir telanjang. Pasalnya celana dan baju korban nyaris terlepas dari badannya. "Kalau kondisi wajah masih bisa dikenali karena yang luka itu hanya sebelah," tukasnya.