Satelit9.net Padang - Railbus ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang, ditargetkan beroperasi pada Oktober mendatang. Hingga kini, pembebasan lahan untuk rel yang akan dilintasi railbus itu belum semuanya tuntas. “Bulan ini urusan pembebasan lahan untuk rel tuntas,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Amran.
Lahan yang harus dibebaskan sepanjang 4 kilometer dari Stasiun Duku ke Bandara Internasional Minangkabau. Pembebasan lahan sudah rampung 90 persen. Tinggal 75 beat atau 10 persen yang belum dibebaskan. “Sedang negosiasi dengan pemiliknya,” ujarnya. Menteri Perhubungan, kata Amran, sudah menentukan titik terminal yang akan dibangun di BIM.
Sembari membebaskan lahan yang tersisa, pembangunan rel terus dilakukan. Sebagian bantalan rel telah dipasang.
Railbus ke BIM rencananya menggunakan jalur sepanjang 25 kilometer dari Stasiun Pulau Air melewati stasiun utama, Stasiun Simpang Haru, di pusat kota menuju bandara. Satu assemblage railbus buatan INKA yang didatangkan Desember 2012 tersimpan di Stasiun Simpang Haru.
Lahan yang harus dibebaskan sepanjang 4 kilometer dari Stasiun Duku ke Bandara Internasional Minangkabau. Pembebasan lahan sudah rampung 90 persen. Tinggal 75 beat atau 10 persen yang belum dibebaskan. “Sedang negosiasi dengan pemiliknya,” ujarnya. Menteri Perhubungan, kata Amran, sudah menentukan titik terminal yang akan dibangun di BIM.
Sembari membebaskan lahan yang tersisa, pembangunan rel terus dilakukan. Sebagian bantalan rel telah dipasang.
Railbus ke BIM rencananya menggunakan jalur sepanjang 25 kilometer dari Stasiun Pulau Air melewati stasiun utama, Stasiun Simpang Haru, di pusat kota menuju bandara. Satu assemblage railbus buatan INKA yang didatangkan Desember 2012 tersimpan di Stasiun Simpang Haru.