Satelit9.net Semarang -Setiaji Tri Pamungkas (15) tewas mengenaskan. Setelah jatuh dari boncengan motor terus dikeroyok, diinjak-injak dan dipukuli dengan potongan kayu. Kejadian ini berlangsung di jalan arteri Sukarno-Hatta, Semarang, Minggu (29/03/2015).
Akibat penganiayaan itu, Setiaji terluka parah, terutama pada bagian kepala dan wajah, dan tewas seketika.Selain Setiaji warga warga RT 3 RW 4 Gemah, Kecamatan Pedurungan Semarang, juga dua rekannya Dita Mukti (20) dan Sofian (18) warga Genuk Karang Lo Semarang mengalami serupa. Keduanya dikeroyok, namun masih beruntung, meski keduanya harus menjalani rawat inap di RS Bhayangkara Semarang.
Ketiga korban, termasuk Setiaji semula dikabarkan pelaku begal yang dikeroyok massa. Namun, dugaan itu dibantah pihak kepolisian. "Tidak benar kabar tersebut", ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto. Ia
menjelaskan setelah ditelusuri pada diri korban tidak ditemukan barang mencurigakan terkait dengan tindak pidana.
Nasib tragis menimpa Setiaji, menurut keterangan berawal korban bersam tiga rekannya mengendarai dua motor..Mereka bertiga dalam perjalanan dari kawasan RRI dan melintas di Jalan Soekarno-Hatta tepatnya di sisi timur Perumahan
Puri Asri.
Setiaji dan rekan rekannya tiba tiba diteriaki sekelompok pemuda. Selain itu dilempari batu hingga Setiaji jatuh dari boncengan. Para korban, termasuk Setiaji dihajar dan ditimpuk batu dan dipukul potongan kayu.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto mengakui semula menerima informasi bahwa tiga orang itu pelaku begal.Namun setelah petugas datang ke lokasi menjumpai Aji sudah tewas bermadikan darah segar. Sementara itu dua temannya masih memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Jadi, tiga orang bukan pelaku begal, melainkan korban pengroyokan. Sebab dari hasil tidak ada barang yang hilang yang dibawa korban", kembali Sugiarto menegaskan.
Kanit Reskrim Pedurungan AKP Mohamad Bahrain mengatakan dalam upaya mengungkap siapa pelaku pengeroyokan yang meminta korban jiwa maupun luka tengah, hingga berita ini diturunkan masih diusut diusut.
Akibat penganiayaan itu, Setiaji terluka parah, terutama pada bagian kepala dan wajah, dan tewas seketika.Selain Setiaji warga warga RT 3 RW 4 Gemah, Kecamatan Pedurungan Semarang, juga dua rekannya Dita Mukti (20) dan Sofian (18) warga Genuk Karang Lo Semarang mengalami serupa. Keduanya dikeroyok, namun masih beruntung, meski keduanya harus menjalani rawat inap di RS Bhayangkara Semarang.
Ketiga korban, termasuk Setiaji semula dikabarkan pelaku begal yang dikeroyok massa. Namun, dugaan itu dibantah pihak kepolisian. "Tidak benar kabar tersebut", ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto. Ia
menjelaskan setelah ditelusuri pada diri korban tidak ditemukan barang mencurigakan terkait dengan tindak pidana.
Nasib tragis menimpa Setiaji, menurut keterangan berawal korban bersam tiga rekannya mengendarai dua motor..Mereka bertiga dalam perjalanan dari kawasan RRI dan melintas di Jalan Soekarno-Hatta tepatnya di sisi timur Perumahan
Puri Asri.
Setiaji dan rekan rekannya tiba tiba diteriaki sekelompok pemuda. Selain itu dilempari batu hingga Setiaji jatuh dari boncengan. Para korban, termasuk Setiaji dihajar dan ditimpuk batu dan dipukul potongan kayu.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto mengakui semula menerima informasi bahwa tiga orang itu pelaku begal.Namun setelah petugas datang ke lokasi menjumpai Aji sudah tewas bermadikan darah segar. Sementara itu dua temannya masih memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Jadi, tiga orang bukan pelaku begal, melainkan korban pengroyokan. Sebab dari hasil tidak ada barang yang hilang yang dibawa korban", kembali Sugiarto menegaskan.
Kanit Reskrim Pedurungan AKP Mohamad Bahrain mengatakan dalam upaya mengungkap siapa pelaku pengeroyokan yang meminta korban jiwa maupun luka tengah, hingga berita ini diturunkan masih diusut diusut.