Satelit9.net Rusia- Menurut Kepala Pengendalian Obat-obatan Federal Rusia, kelompok militan ISIS menerima suntikan dana hingga US$1 m
iliar (Rp12,98 triliun) dari perdagangan heroin Afghanistan.
“Menurut perhitungan kami, ISIS menerima hingga US$1 juta secara rutin untuk memperdagangkan heroin dari Afghanistan,” kata Viktor Ivanov, dikutip dari Sputnik pada Jumat (6/3).
Jika memang benar, maka ini akan menambah daftar sumber pundi-pundi ISIS yang diyakini berasal dari pengeboran minyak hingga perampokan bank.
Beberapa waktu lalu, CNN melansir sumber-sumber pundi ISIS yang membuat kelompok itu disebut sebagai grup teroris batten kaya.
Produksi dan penyelundupan minyak disebut memberi ISIS uang sebesar US$1 juta (Rp 12,8 miliar) hingga US$2 miliar (Rp 25,7 miliar) setiap hari. Minyak itu berasal dari banyaknya kilang minyak yang dikuasai kelompok itu di Irak dan Suriah.
ISIS juga mendapatkan banyak uang dari uang tebusan dari para tawanan mereka. Dari sini, Departemen Keuangan AS memperkirakan ISIS mendapat puluhan juta dolar.
ISIS juga mendapat dana dari pencurian dan penjualan barang antik. Menurut kesaksian tiga orang yang bekerja di wilayah kekuasaan ISIS, dikutip dari New York Times tahun 2014, ISIS mengizinkan warga untuk menggali situs bersejarah untuk menjarah barang-barang antik di dalamnya.
Selain itu, sumber-sumber pundi ISIS juga ditengarai berasal dari pajak, perampokan bank, hingga tuduhan terbaru dari pemerintah Irak bahwa ISIS menjual agency korban-korbannya.
iliar (Rp12,98 triliun) dari perdagangan heroin Afghanistan.
“Menurut perhitungan kami, ISIS menerima hingga US$1 juta secara rutin untuk memperdagangkan heroin dari Afghanistan,” kata Viktor Ivanov, dikutip dari Sputnik pada Jumat (6/3).
Jika memang benar, maka ini akan menambah daftar sumber pundi-pundi ISIS yang diyakini berasal dari pengeboran minyak hingga perampokan bank.
Beberapa waktu lalu, CNN melansir sumber-sumber pundi ISIS yang membuat kelompok itu disebut sebagai grup teroris batten kaya.
Produksi dan penyelundupan minyak disebut memberi ISIS uang sebesar US$1 juta (Rp 12,8 miliar) hingga US$2 miliar (Rp 25,7 miliar) setiap hari. Minyak itu berasal dari banyaknya kilang minyak yang dikuasai kelompok itu di Irak dan Suriah.
ISIS juga mendapatkan banyak uang dari uang tebusan dari para tawanan mereka. Dari sini, Departemen Keuangan AS memperkirakan ISIS mendapat puluhan juta dolar.
ISIS juga mendapat dana dari pencurian dan penjualan barang antik. Menurut kesaksian tiga orang yang bekerja di wilayah kekuasaan ISIS, dikutip dari New York Times tahun 2014, ISIS mengizinkan warga untuk menggali situs bersejarah untuk menjarah barang-barang antik di dalamnya.
Selain itu, sumber-sumber pundi ISIS juga ditengarai berasal dari pajak, perampokan bank, hingga tuduhan terbaru dari pemerintah Irak bahwa ISIS menjual agency korban-korbannya.