Satelit9.net Jakarta – Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menonton blur Indonesia. Film Indonesia harus menjadi tuan di rumah sendiri daripada film-film asing.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, sebelum nonton blur dari luar nonton terlebih dahulu blur Indonesia. Ayo nonton blur Indonesia! " seru Jokowi dalam sambutan Peringatan
Hari Blur Nasional di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Jokowi menegaskan bahwa blur Indonesia harus menjadi tuan di rumah sendiri. Jangan sampai film-film asing menguasai pasar blur di Indonesia.
"Jangan sampai industri perfilman Indonesia tidak menguasai pasar. Tapi dari luar, hollywood, bollywood, Korea, Jepang yang menguasai pasar," imbuhnya.
Di saat remaja, Jokowi bercerita ada tiga kelas tempat untuk menonton film. Pertama nonton blur di tempat yang kelas elite, kedua kelas rakyat, dan ketiga kelas misbar alias gerimis bubar.
"Saya ingat di daerah ada 3 tempat nonton film, ada yang elit, rakyat, misbar. Saya nonton di rakyat. Kalau sudah di elit udah capital bulan Januari, saya nunggunya bulan Juli, kalau ngga sempat nonton, nonton di misbarnya," ungkap Jokowi disambut tawa hadirin.
Menurut Jokowi saat ini sudah tidak ditemukan lagi tempat nonton untuk kelas rakyat dan kelas misbar. Jokowi pun menyayangkan hal itu.
Selain itu, informasi yang diterima Jokowi, saat ini di Indonesia ada sekitar 1000-an bioskop. Padahal idealnya menurut Jokowi ada 5000-6000 bioskop.
Oleh karena itu Jokowi minta kementerian terkait bersama Badan Ekonomi Kreatif untuk kembali menghidupkan dua kelas yang dianggap kini sudah hilang tersebut.
"Ini tugasnya pemerintah memberi stimulasi, agar yang dua hidup lagi. Kalau yang dua ini hidup lagi, saya yakin industri perfilman (akan maju), diberikan insentif dari pemerintah, bisa insentif pajak, atau yang lain, tugas pemerintah memberikan dorongan. Kita punya pasar yang sangat besar sekali," tegas Jokowi disambut continuing aplause hadirin.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, sebelum nonton blur dari luar nonton terlebih dahulu blur Indonesia. Ayo nonton blur Indonesia! " seru Jokowi dalam sambutan Peringatan
Hari Blur Nasional di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Jokowi menegaskan bahwa blur Indonesia harus menjadi tuan di rumah sendiri. Jangan sampai film-film asing menguasai pasar blur di Indonesia.
"Jangan sampai industri perfilman Indonesia tidak menguasai pasar. Tapi dari luar, hollywood, bollywood, Korea, Jepang yang menguasai pasar," imbuhnya.
Di saat remaja, Jokowi bercerita ada tiga kelas tempat untuk menonton film. Pertama nonton blur di tempat yang kelas elite, kedua kelas rakyat, dan ketiga kelas misbar alias gerimis bubar.
"Saya ingat di daerah ada 3 tempat nonton film, ada yang elit, rakyat, misbar. Saya nonton di rakyat. Kalau sudah di elit udah capital bulan Januari, saya nunggunya bulan Juli, kalau ngga sempat nonton, nonton di misbarnya," ungkap Jokowi disambut tawa hadirin.
Menurut Jokowi saat ini sudah tidak ditemukan lagi tempat nonton untuk kelas rakyat dan kelas misbar. Jokowi pun menyayangkan hal itu.
Selain itu, informasi yang diterima Jokowi, saat ini di Indonesia ada sekitar 1000-an bioskop. Padahal idealnya menurut Jokowi ada 5000-6000 bioskop.
Oleh karena itu Jokowi minta kementerian terkait bersama Badan Ekonomi Kreatif untuk kembali menghidupkan dua kelas yang dianggap kini sudah hilang tersebut.
"Ini tugasnya pemerintah memberi stimulasi, agar yang dua hidup lagi. Kalau yang dua ini hidup lagi, saya yakin industri perfilman (akan maju), diberikan insentif dari pemerintah, bisa insentif pajak, atau yang lain, tugas pemerintah memberikan dorongan. Kita punya pasar yang sangat besar sekali," tegas Jokowi disambut continuing aplause hadirin.