Satelit9.net -Jakarta- Musim hujan akan segera berganti, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pu memperkirakan awal musim kemarau terjadi bulan April hingga Juni 2015.
Hal tersebut berdasarkan analisis dan
prediksi dinamika atmosfer dan laut yang dilakukan BMKG.
Dalam ringkasan prakiraan musim kemarau di 342 zona musim (ZOM) pun terlihat sebanyak 102 ZOM mengalami awal musim kemarau di bulan April di antaranya di Jawa 53 ZOM, Nusa Tenggara Barat 16 ZOM dan Nusa Tenggara Timur 15 ZOM.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan di bulan Juli sebanyak 85 persen wilayah dari 342 ZOM masuk musim kemarau dengan curah hujan kurang dari 150 mm per bulan.
"Sumatera pada bulan Maret sudah mulai kemarau. Luasan wilayah itu luas sekali mencakup Pekanbaru, Bengkalis dan sebagian Aceh," katanya di Jakarta, Rabu (4/3).
Sedangkan di Pulau Jawa bulan Mei sudah masuk musim kemarau. Bulan Juni musim kemarau meluas di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Andi pun mengingatkan masyarakat di masa transisi musim hujan ke musim kemarau patut mewaspadai terjadinya puting beliung, hujan es dan angin kencang.
Masyarakat pun diingatkan agar tidak melakukan pembakaran terhadap sesuatu yang mudah terbakar.
"BMKG selalu melakukan pemutakhiran informasi. Prakiraan cuaca bulanan dan tren tiga bulan ke depan," ucapnya.
Di samping itu BMKG juga memberi informasi hot atom atau titik api terkait potensi kebakaran lahan di suatu daerah
Hal tersebut berdasarkan analisis dan
prediksi dinamika atmosfer dan laut yang dilakukan BMKG.
Dalam ringkasan prakiraan musim kemarau di 342 zona musim (ZOM) pun terlihat sebanyak 102 ZOM mengalami awal musim kemarau di bulan April di antaranya di Jawa 53 ZOM, Nusa Tenggara Barat 16 ZOM dan Nusa Tenggara Timur 15 ZOM.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan di bulan Juli sebanyak 85 persen wilayah dari 342 ZOM masuk musim kemarau dengan curah hujan kurang dari 150 mm per bulan.
"Sumatera pada bulan Maret sudah mulai kemarau. Luasan wilayah itu luas sekali mencakup Pekanbaru, Bengkalis dan sebagian Aceh," katanya di Jakarta, Rabu (4/3).
Sedangkan di Pulau Jawa bulan Mei sudah masuk musim kemarau. Bulan Juni musim kemarau meluas di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Andi pun mengingatkan masyarakat di masa transisi musim hujan ke musim kemarau patut mewaspadai terjadinya puting beliung, hujan es dan angin kencang.
Masyarakat pun diingatkan agar tidak melakukan pembakaran terhadap sesuatu yang mudah terbakar.
"BMKG selalu melakukan pemutakhiran informasi. Prakiraan cuaca bulanan dan tren tiga bulan ke depan," ucapnya.
Di samping itu BMKG juga memberi informasi hot atom atau titik api terkait potensi kebakaran lahan di suatu daerah