Satelit9.net Jakarta - Sejak persiapan pemindahan duo Bali Nine dari Lapas Kerobokan Bali ke Nusa Kambangan, TNI AL telah menerjunkan setidaknya empat kapal perang untuk mengamankan wilayah perairan Bali. Kini, jelang eksekusi mati para terpidana kasus Narkoba itu, kapal perang TNI AL juga diarahkan menuju perairan sekitar Nusa Kambangan untuk melakukan pengamanan jelang eksekusi.
Dalam rilis dari TNI AL yang diterima, Minggu (8/3/2015), setidaknya ada empat kapal perang yang disiagakan untuk mengamankan proses eksekusi mati gelombang dua ini. Empat kapal perang yang dioperasikan antara lain, KRI Diponegoro-365, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Pulau Rimau-724, dan KRI Weling-822.
"Kehadiran kapal perang ini untuk menjga kedaulatan negara dan Pulau Bali di backbone dua terpidana mati ditahan di Lapas Kerobokan Denpasar Bali," jelas Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat , S.E, Komandan KRI Diponegoro-365 yang ditunjuk sebagai Kapal Markas Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur (Guspurlatim).
Keempat kapal perang itu sudah seminggu berpatroli di kawasan perairan sekitar Pulau Bali. Keempat kapal perang itu bertugas memastikan keamanan perairan Pulau Bali jelang eksekusi duo Bali Nine.
"Sudah sepekan kami berada di sekitaran perairan Pulau Bali, kami bertugas menjaga rasa aman masyarakat Bali dari ancaman pihak manapun dikarenakan dua terpidana mati atas kasus Narkoba di tahan di Bali dan kami akan menjaga kedaulatan wilayah NKRI khususnya Pulau Bali. Ini semua untuk menjaga keamanan Pulau Bali dan demi martabat bangsa di mata dunia. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak main-main dalam penegakan hukum,” tambah Dan KRI Diponegoro-365 saat sandar di Pelabuhan Benoa untuk melaksanakan bekal ulang, Sabtu (07/03).
Selain mengerahkan kapal-kapal perangnya, TNI AL juga turut ambil bagian untuk melaksanakan pengamanan wilayah Pulau Bali yang dilaksanakan oleh Pangkalan TNI AL Denpasar yang tergabung dengan aparat keamanan lain seperti dari Kepolisian dan TNI AD. Sedikitnya satu pleton pasukan Lanal Denpasar disiagakan untuk memback up dari pihak kepolisian Polda Bali.
Setelah melaksanakan bekal ulang, keempat kapal perang tersebut (KRI Diponegoro-365, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Pulau Rimau-724, dan KRI Weling-822) meninggalkan Pulau Bali untuk menuju ke daerah operasi dan dan salah satunya menuju ke Pulau Nusa Kambangan untuk melaksanakan pengamanan perairan di backbone tempat para terpidana mati kasus Narkoba akan dieksekusi
Dalam rilis dari TNI AL yang diterima, Minggu (8/3/2015), setidaknya ada empat kapal perang yang disiagakan untuk mengamankan proses eksekusi mati gelombang dua ini. Empat kapal perang yang dioperasikan antara lain, KRI Diponegoro-365, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Pulau Rimau-724, dan KRI Weling-822.
"Kehadiran kapal perang ini untuk menjga kedaulatan negara dan Pulau Bali di backbone dua terpidana mati ditahan di Lapas Kerobokan Denpasar Bali," jelas Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat , S.E, Komandan KRI Diponegoro-365 yang ditunjuk sebagai Kapal Markas Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur (Guspurlatim).
Keempat kapal perang itu sudah seminggu berpatroli di kawasan perairan sekitar Pulau Bali. Keempat kapal perang itu bertugas memastikan keamanan perairan Pulau Bali jelang eksekusi duo Bali Nine.
"Sudah sepekan kami berada di sekitaran perairan Pulau Bali, kami bertugas menjaga rasa aman masyarakat Bali dari ancaman pihak manapun dikarenakan dua terpidana mati atas kasus Narkoba di tahan di Bali dan kami akan menjaga kedaulatan wilayah NKRI khususnya Pulau Bali. Ini semua untuk menjaga keamanan Pulau Bali dan demi martabat bangsa di mata dunia. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak main-main dalam penegakan hukum,” tambah Dan KRI Diponegoro-365 saat sandar di Pelabuhan Benoa untuk melaksanakan bekal ulang, Sabtu (07/03).
Selain mengerahkan kapal-kapal perangnya, TNI AL juga turut ambil bagian untuk melaksanakan pengamanan wilayah Pulau Bali yang dilaksanakan oleh Pangkalan TNI AL Denpasar yang tergabung dengan aparat keamanan lain seperti dari Kepolisian dan TNI AD. Sedikitnya satu pleton pasukan Lanal Denpasar disiagakan untuk memback up dari pihak kepolisian Polda Bali.
Setelah melaksanakan bekal ulang, keempat kapal perang tersebut (KRI Diponegoro-365, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Pulau Rimau-724, dan KRI Weling-822) meninggalkan Pulau Bali untuk menuju ke daerah operasi dan dan salah satunya menuju ke Pulau Nusa Kambangan untuk melaksanakan pengamanan perairan di backbone tempat para terpidana mati kasus Narkoba akan dieksekusi