Satelit9.net Jakarta -Besok, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan blusukan mengecek melihat stok beras di gudang-gudang beras Perum Bulog. Hal ini terkait melonjaknya harga beras beberapa pekan terakhir khususnya di Jakarta, yang membuat pelaku usaha 'wong cilik' seperti warteg 'teriak'.
"Besok Pak Presiden akan melihat kondisi perberasan di lapangan. Meninjau ke gudang Bulog," ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/2/2015)
Pemerintah sebelumnya telah melakukan operasi pasar beras (OP) namun tak efektif meredam harga. Selain itu, akan ada penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) sebesar 300.000 ton.
"Pak Jokowi ingin lihat saja bagaimana penyaluran Bulog. Akan menunjukkan apa yang akan dilakukan. Termasuk gelontor beras 300.000 ton raskin," jelasnya.
Sofyan optimistis dengan kebijakan pemerintah dan masuknya panen di bulan April dan Mei akan mendorong penurunan harga beras. Stok beras di Bulog saat ini 1,4 juta ton.
"Pemerintah gelontorkan sebanyak mungkin yang dibutuhkan. Sehingga kebutuhan di pasar terpenuhi. Dan bulan depan sudah mulai panen walaupun belom panen raya. Tapi April akan terjadi," terang Sofyan.
Ia menjamin, para pedagang yang berspekulasi terhadap harga beras akan mengalami kerugian. Alasannya pemerintah akan salurkan beras sebanyak-banyaknya.
"Spekulan akan rugi kalau pertahankan beras kalau pemerintah suplai beras. Biarkan mereka berpikir pemerintah tak akan serius suplai beras," imbuhnya.
"Besok Pak Presiden akan melihat kondisi perberasan di lapangan. Meninjau ke gudang Bulog," ungkap Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/2/2015)
Pemerintah sebelumnya telah melakukan operasi pasar beras (OP) namun tak efektif meredam harga. Selain itu, akan ada penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) sebesar 300.000 ton.
"Pak Jokowi ingin lihat saja bagaimana penyaluran Bulog. Akan menunjukkan apa yang akan dilakukan. Termasuk gelontor beras 300.000 ton raskin," jelasnya.
Sofyan optimistis dengan kebijakan pemerintah dan masuknya panen di bulan April dan Mei akan mendorong penurunan harga beras. Stok beras di Bulog saat ini 1,4 juta ton.
"Pemerintah gelontorkan sebanyak mungkin yang dibutuhkan. Sehingga kebutuhan di pasar terpenuhi. Dan bulan depan sudah mulai panen walaupun belom panen raya. Tapi April akan terjadi," terang Sofyan.
Ia menjamin, para pedagang yang berspekulasi terhadap harga beras akan mengalami kerugian. Alasannya pemerintah akan salurkan beras sebanyak-banyaknya.
"Spekulan akan rugi kalau pertahankan beras kalau pemerintah suplai beras. Biarkan mereka berpikir pemerintah tak akan serius suplai beras," imbuhnya.