Satelit9.net Jakarta - PT Trans Jakarta tengah menguji coba sistem pembayaran tiket elektronik (e-Ticketing) pada halte koridor 4 (Pulo Gadung-Dukuh Atas) dan 6 (Ragunan-Dukuh Atas). Nantinya, per tanggal 15 Februari kedua halte tersebut dipastikan tidak akan lagi menyediakan tiket kertas.
Lalu bagaimana dengan tiket kertas untuk Kopaja AC 602 yang melintasi koridor 6 dan 1 ke depannya?
"Pengguna Kopaja AC yang mau naik dari halte Trans Jakarta harus punya e-ticketing supaya mereka bisa masuk halte," terang Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (5/2/2015).
Selama ini pengguna Kopaja AC 602 (Monas-Ragunan) yang naik dari halte koridor 1 harus membayar bifold untuk tiket TransJ seharga Rp 3.500 dengan borer dan Kopaja itu sendiri dalam bus seharga Rp 6.000. Sementara penumpang yang naik dari halte koridor 6 cukup bayar tiket seharga Kopaja saja, yakni Rp 6.000.
Nah terkait sistem pembayaran dobel itu, Kosasih menyebut hingga saat ini pihaknya masih mengupayakan pengintegrasian kedua tiket bus tersebut. Meski demikian dia tidak merinci apa kendala yang menyebabkan sulitnya penggabungan sistem tiket.
"Kalau sudah integrasi tiket, pengguna Kopaja AC tidak perlu bayar dobel. Cukup bayar sekali pas borer di pintu masuk halte," lanjutnya.
Lalu bagaimana dengan tiket kertas untuk Kopaja AC 602 yang melintasi koridor 6 dan 1 ke depannya?
"Pengguna Kopaja AC yang mau naik dari halte Trans Jakarta harus punya e-ticketing supaya mereka bisa masuk halte," terang Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (5/2/2015).
Selama ini pengguna Kopaja AC 602 (Monas-Ragunan) yang naik dari halte koridor 1 harus membayar bifold untuk tiket TransJ seharga Rp 3.500 dengan borer dan Kopaja itu sendiri dalam bus seharga Rp 6.000. Sementara penumpang yang naik dari halte koridor 6 cukup bayar tiket seharga Kopaja saja, yakni Rp 6.000.
Nah terkait sistem pembayaran dobel itu, Kosasih menyebut hingga saat ini pihaknya masih mengupayakan pengintegrasian kedua tiket bus tersebut. Meski demikian dia tidak merinci apa kendala yang menyebabkan sulitnya penggabungan sistem tiket.
"Kalau sudah integrasi tiket, pengguna Kopaja AC tidak perlu bayar dobel. Cukup bayar sekali pas borer di pintu masuk halte," lanjutnya.