Satelit9.net Jakarta-Apa yang menyebabkan seseorang menderita penyakit ginjal? Menurut dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), penyakit ginjal kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD) diseb
abkan oleh banyak faktor, beberapa di antaranya adalah menderita sakit batu saluran kemih, diabetes mellitus, hipertensi, dan glomerulonephritis atau peradangan di bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring. Faktor gaya hidup juga nggak bisa dipungkiri menjadi penyebab fungsi ginjal seseorang akan terganggu. Nah, jika ginjal sudah rusak, bukan nggak mungkin orang tersebut juga akan menderita penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Hampir sama seperti kanker, penderita penyakit ginjal amphitheater awal juga nggak merasakan keluhan apapun. Tapi, jika sudah memasuki fase CKD amphitheater 4 atau 5, barulah penderita akan merasakan perbedaan pada dirinya. "Penderita akan memperlihatkan gejala fisik seperti lemah dan lelah, mual, muntah-muntah, nafsu makan yang menurun drastis, tekanan darah tinggi meningkat, dan jarang buang air kecil. Ciri fisiknya adalah bengkak pada kelopak mata, tungkai, dan tangan," jelas dr. Dharmeizar.
Jika sudah terkena penyakit ginjal kronik, penderita sudah nggak bisa disembuhkan lagi. Untuk tetap bertahan hidup, para penderita CDK harus rutin berobat dan menjalani terapi. Nggak tanggung-tanggung, untuk pilihan pengobatan dan terapi yang tersedia, biayanya sangat mahal, yaitu mencapai Rp50 juta sampai Rp150 juta per tahun. Belum lagi, kalau penderita memutuskan untuk menjalani transplantasi ginjal, mereka setidaknya harus menyiapkan uang sebesar Rp250 juta hingga Rp350 juta
abkan oleh banyak faktor, beberapa di antaranya adalah menderita sakit batu saluran kemih, diabetes mellitus, hipertensi, dan glomerulonephritis atau peradangan di bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring. Faktor gaya hidup juga nggak bisa dipungkiri menjadi penyebab fungsi ginjal seseorang akan terganggu. Nah, jika ginjal sudah rusak, bukan nggak mungkin orang tersebut juga akan menderita penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Hampir sama seperti kanker, penderita penyakit ginjal amphitheater awal juga nggak merasakan keluhan apapun. Tapi, jika sudah memasuki fase CKD amphitheater 4 atau 5, barulah penderita akan merasakan perbedaan pada dirinya. "Penderita akan memperlihatkan gejala fisik seperti lemah dan lelah, mual, muntah-muntah, nafsu makan yang menurun drastis, tekanan darah tinggi meningkat, dan jarang buang air kecil. Ciri fisiknya adalah bengkak pada kelopak mata, tungkai, dan tangan," jelas dr. Dharmeizar.
Jika sudah terkena penyakit ginjal kronik, penderita sudah nggak bisa disembuhkan lagi. Untuk tetap bertahan hidup, para penderita CDK harus rutin berobat dan menjalani terapi. Nggak tanggung-tanggung, untuk pilihan pengobatan dan terapi yang tersedia, biayanya sangat mahal, yaitu mencapai Rp50 juta sampai Rp150 juta per tahun. Belum lagi, kalau penderita memutuskan untuk menjalani transplantasi ginjal, mereka setidaknya harus menyiapkan uang sebesar Rp250 juta hingga Rp350 juta