Satelit9.net Jakarta- Terminal Terpadu Pulo Gebang sudah rampung sejak 2012 lalu. Namun, terminal yang disaebut terminal terbesar se-Asi
a Tenggara itu belum dapat beroperasi penuh karena terkendala pembangunan jembatan penghubung keluar masuk tol Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Namun, semenjak Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat melakukan tinjauan ke terminal Pulo Gebang pada Kamis, 6 Januari lalu, Djarot langsung mengintruksikan kepada Kepala UP terminal untuk Pulo Gebang Raun Sitanggang, untuk segera mempercepat pengoperasian terminal.
"Sesuai dengan arahan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada kunjungan kerjanya di terminal Terpadu Pulo Gebang bahwa sebagai Terminal Terpadu bus AKAP harus segera dioperasikan selambat-lambatnya Maret 2015," ujar Raun Jumat (7/2/2015).
Dikatakan Raun, apabila Terminal Pulo Gebang sudah beroperasi maka kemacetan di kawasan Jakarta Timur akan berkurang. Sebab, seluruh bus AKAP akan bergerak menuju terminal yang berlokasi di perbatasan Bekasi itu.
"Setiap harinya sekitar 1000 fleet bis AKAP beserta ikutannya yang beredar di sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan, Pemuda, Pramuka dan Rawamangun akan bergeser kewilayah timur Jakarta sehubungan dengan beroperasinya Terminal Terpadu Pulo Gebang," jelasnya.
Raun menambahkan, Jika ada 1000 fleet bis AKAP yang bergerak di Jakarta maka diperkirakan pergerakan 40.000 orang penumpang beserta kendaraan pengantar akan berpindah ke Terminal Terpadu Pulo Gebang.
Saat ini, Raun menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait agar bersama-sama ikut ambil bagian untuk menyukseskan rencana operasional Terminal.
"Kami bekerjasama dengan Instansi Kepolisian, Kodim dan Garnizum bersama-sama untuk menertibkan kendaraan-kendaraan AKAP yang mangkal di tempat terlarang dan selanjutnya diarahkan masuk Ke Terminal Terpadu Pulo Gebang," tuturnya.
Kedepannya diharapkan semua bus AKAP yang ada di Terminal Pulo Gadung dan Terminal Rawamangun akan berpindah ke Terminal Terpadu Pulo Gebang.
a Tenggara itu belum dapat beroperasi penuh karena terkendala pembangunan jembatan penghubung keluar masuk tol Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Namun, semenjak Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat melakukan tinjauan ke terminal Pulo Gebang pada Kamis, 6 Januari lalu, Djarot langsung mengintruksikan kepada Kepala UP terminal untuk Pulo Gebang Raun Sitanggang, untuk segera mempercepat pengoperasian terminal.
"Sesuai dengan arahan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada kunjungan kerjanya di terminal Terpadu Pulo Gebang bahwa sebagai Terminal Terpadu bus AKAP harus segera dioperasikan selambat-lambatnya Maret 2015," ujar Raun Jumat (7/2/2015).
Dikatakan Raun, apabila Terminal Pulo Gebang sudah beroperasi maka kemacetan di kawasan Jakarta Timur akan berkurang. Sebab, seluruh bus AKAP akan bergerak menuju terminal yang berlokasi di perbatasan Bekasi itu.
"Setiap harinya sekitar 1000 fleet bis AKAP beserta ikutannya yang beredar di sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan, Pemuda, Pramuka dan Rawamangun akan bergeser kewilayah timur Jakarta sehubungan dengan beroperasinya Terminal Terpadu Pulo Gebang," jelasnya.
Raun menambahkan, Jika ada 1000 fleet bis AKAP yang bergerak di Jakarta maka diperkirakan pergerakan 40.000 orang penumpang beserta kendaraan pengantar akan berpindah ke Terminal Terpadu Pulo Gebang.
Saat ini, Raun menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait agar bersama-sama ikut ambil bagian untuk menyukseskan rencana operasional Terminal.
"Kami bekerjasama dengan Instansi Kepolisian, Kodim dan Garnizum bersama-sama untuk menertibkan kendaraan-kendaraan AKAP yang mangkal di tempat terlarang dan selanjutnya diarahkan masuk Ke Terminal Terpadu Pulo Gebang," tuturnya.
Kedepannya diharapkan semua bus AKAP yang ada di Terminal Pulo Gadung dan Terminal Rawamangun akan berpindah ke Terminal Terpadu Pulo Gebang.