Jokowi Belum Umumkan Status Komjen BG ,Din Syamsuddin Kecele

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Jokowi Belum Umumkan Status Komjen BG ,Din Syamsuddin Kecele

Kamis, 05 Februari 2015
Satelit9.net Jakarta-Presiden Joko Widodo sudah melakukan kunjungan ke luar negeri mulai hari ini. Sejumlah pihak pun menyayangkan aktivitas kunjungan Jokowi ke luar negeri ini tetap dilakukan di tengah konflik KPK - Polri yang belum terselesaikan.
Salah satu tokoh yang berharap kalau Presiden Jokowi itu mengumumkan sebelum berangkat ke luar negeri adalah Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
"Iya, saya berharap sebelum berangkat itu sudah ada pengumuman. Nah, saya meyakini ketika bertemu MUI itu, hari Selasa lalu sudah ada putusan dan segera diumumkan. Ini jangan-jangan momentumnya sebelum berangkat. Tapi, belum juga diumumkan," kata Din di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015).
Din mengaku tidak kecewa namun hanya merasa kecele karena harapannya tidak terpenuhi. Dia pun berharap agar presiden ketujuh itu segera mengumumkan terkait cachet Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan itu apakah dibatalkan atau tetap dilantik sebagai Kapolri.
"Bukan kecewa, tapi saya merasa kecele karena berharap presiden akan mengumumkan sebelum berangkat, tapi ada pengumuman lewat lisan orang lain," sebutnya.
Lantas, Din menekankan kalau sebaiknya mantan Gubernur DKI itu tidak terlalu absolutist mengambil putusan. Hal ini untuk kebaikan penyelesaian dengan segera menunjuk Kapolri definitif.
"Belum ada putusan definitif. Jangan lama-lama karena itu juga tidak baik," tuturnya.
Namun, dia mengimbau apapun putusan Jokowi nanti terkait Kapolri ini harus dilihat secara obyektif. Meskipun putusan itu memang mengecewakan.
"Apapun putusan presiden kita terima secara legowo. Entah memuaskan atau mengecewakan kita. Saya membaca itu mungkin cara presiden menyampaikan itu lewat Syafi'i Maarif, yang kemudian menyampaikan itu," kata Din.