Satelit9.net Surabaya-Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia mengatakan 72 jenazah korban AirAsia QZ8501 telah teridentifikasi. Sementara jumlah korban yang sudah ditemukan pascaQZ8501 hilang kontak yaitu 107 jenazah.
Demikian rilis AirAsia Indonesia yang disampaikan pada Minggu (8/2/2015) pagi. Jumlah jenazah yang teridentifikasi itu terhitung hingga pukul 19.00 WIB, 7 Februari 2015.
Empat jenazah terakhir yang teridentifikasi yaitu atas nama Hendra Theodorus (laki-laki), Jo Indri (perempuan), Mulyahadikusuma Ranuwidjojo (laki-laki), dan Djoko Satryo Tanoe Widjaja (laki-laki).
Dengan kata lain, sebanyak 21 jenazah masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Sedangkan 7 lainnya masih berada di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, operasi pencarian serpihan pesawat dan korban AirAsia QZ8501 masih berlangsung di dua lokasi. Yaitu perairan Kotawaringin Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan. Basarnas melibatkan kepolisian dan nelayan setempat dalam operasi pencarian tersebut.
Sebelumnya, Kabiddokkes Bhayangkara Polda Jatim Kombes Pol Budiyono mengakui tim DVI berusaha keras mengidentifikasi jenazah. Tim DVI, akunya, mengalami kesulitan yaitu kondisi jenazah sudah rusak. Meski demikian, ia menegaskan proses identifikasi tetap berjalan.
"Karena sudah tidak utuh 100 persen maka kita ubah proses identifikasi dengan sebutan physique parts," kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di Surabaya, Jatim, Sabtu (1/2/2015).
Demikian rilis AirAsia Indonesia yang disampaikan pada Minggu (8/2/2015) pagi. Jumlah jenazah yang teridentifikasi itu terhitung hingga pukul 19.00 WIB, 7 Februari 2015.
Empat jenazah terakhir yang teridentifikasi yaitu atas nama Hendra Theodorus (laki-laki), Jo Indri (perempuan), Mulyahadikusuma Ranuwidjojo (laki-laki), dan Djoko Satryo Tanoe Widjaja (laki-laki).
Dengan kata lain, sebanyak 21 jenazah masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Sedangkan 7 lainnya masih berada di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, operasi pencarian serpihan pesawat dan korban AirAsia QZ8501 masih berlangsung di dua lokasi. Yaitu perairan Kotawaringin Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan. Basarnas melibatkan kepolisian dan nelayan setempat dalam operasi pencarian tersebut.
Sebelumnya, Kabiddokkes Bhayangkara Polda Jatim Kombes Pol Budiyono mengakui tim DVI berusaha keras mengidentifikasi jenazah. Tim DVI, akunya, mengalami kesulitan yaitu kondisi jenazah sudah rusak. Meski demikian, ia menegaskan proses identifikasi tetap berjalan.
"Karena sudah tidak utuh 100 persen maka kita ubah proses identifikasi dengan sebutan physique parts," kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono di Surabaya, Jatim, Sabtu (1/2/2015).